BI Jember Bidik Ponpes Percepatan Gerakan Non Tunai

Rektor UIJ Abdul Hadi saat memberikan penghargaan Kepada Pj. Deputi Bank Indonesia Jber Gde Agua Wijaya Kusuma dan Anggota DPR RI Komisi XI M.Purnomo Sidi (tengah) usai menjadi pemateri dalam Seminar Nasional Kebijakan E-Money sebagai Alat Sistem Pemyararan di Kampus Universitas Islam Jember (UIJ), Selasa (7/11/2017).

Jember, Bhirawa
Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jember, Jawa Timur, membidik sejumlah pondok pesantren untuk mempercepat system pembayaran non tunai.
Hal ini sampaikan Pj. Deputi Bank Indonesia Jember Gde Agus Kusuma Wijaya usai  memberikan materi dalam Seminar Nasional Kebijakan E-Money sebagai Alat Sistem Pemyararan di Kampus Universitas Islam Jember (UIJ), Selasa (7/11/2017).
Menurutnya Gde,  pondok pesantren ini sangat potensi dan mandiri perekonomiannya. Karena disana ada santri, alumni dan orangtua.”Potensi perputaran transaksi keuangan tunai di pondok pesantren cukup besar. Misalnya, untuk makan saja, seorang santri mengeluarkan uang sebanyak Rp 10 ribu, kan tinggal dikalikan saja berapa ribu santri yang ada di pondok pesantren,” ungkap Gde.
Di tahun 2017 ini, BI Jember akan mencoba menerapkan pembayaran non tunai di dua pondok pesantren besar. “Rencana di Pondok Pesantren Nurul Islam, Kelurahan Antirogo, Jember, dan Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo dan berapa pondok pesantren di Banyuwangi,” tambah Gde.
Namun dalam program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), ujar Gde Agus Wijaya Kusuma kedepan tidak akan saling mematikan dengan pembayaran tunai namun saling mendukung.
Sementara Anggota Komisi XI DPR RI, M Purnama Sidi, mengapresiasi terobosan yang dilakukan BI Jember tersebut. Menurut dia, system pembayaran non tunai di pondok pesantren langkah baru. “BI Jember sudah melakukan terobosan, karena gerakan ini belum dilaksanakan di seluruh daerah,” katanya.
Dia berharap, dengan dimulainya gerakan non tunai di pondok pesantren, akan memaksimalkan sosialisasi di masyarakat. “Saya berharap, masyarakat yang berada di sekitar pondok pesantren, bisa memahami juga apa itu gerakan non tunai,” pungkasnya.(efi)

Tags: