BI Kota Malang ‘Diteror’ Pria Bersenjata

Simulasi kegiatan penanganan aksi terorisme di Kantor Bank Indonesia Malang, Senin (14/9) kemarin.

Simulasi kegiatan penanganan aksi terorisme di Kantor Bank Indonesia Malang, Senin (14/9) kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Suasana terlihat mencekam terjadi di Kantor Bank Indonesia (BI)  Malang, Senin 14/9 kemarin. Lima orang bersenjata yang hendak merampok uang BI,  meminta semua karyawan BI diminta untuk tiarap, dan  diancam tembak jika berani melawan.
Kelima pelaku itu menggunakan bom yang diletakkan di ruang depan kantor yang beralamat di Jalan Merdeka Utara No.7 Malang itu. Seketika pegawai bank dan pengunjung langsung histeris menyelamatkan diri dari todongan pelaku.
Pelaku yang menggunakan topeng sempat menyandera salah seorang pegawai dan memecahkan kaca. Tidak lama kemudian  27 orang pasukan Brimob detasemen B datang  melumpuhkan satu persatu teroris dan menetralisir keadaan serta menyelamatkan para sandera.
Kejadian, tersebut hanyalah sebuah simulasi penanganan aksi teror untuk melatih kesiapan pegawai dan keamanan BI Malang dalam menghadapi situasi yang berbahaya, yang mungkin menimpa kantor BI Malang.
Kepala kantor perwakilan BI Malang Dudi Herawadi  kepada sejumlah wartawan  mengatakan, jika  simulasi itu sudah direncanakan sejak lama dan tidak diberitahukan kepada pegawainya.
“Simulasi itu mendekati kenyataan, ada bom, tembakan dan penyanderaan. Dari sini semoga teman-teman sigap, dan  bisa mengambil langkah yang tepat, jika sewaktu-waktu ada peneror betulan,” paparnya setelah simulasi.
Selama ini, lanjut dia, keamanan di kantor BI Malang sudah cukup baik namun harus ditingkatkan, tidak boleh terlena.  Meski di BI, ada peralatan metal detektor juga tombol panik untuk meminta bantuan, jika terjadi hal yang darurat. Intinya lanjut Dudi, mengetes kesiapan karyawan BI,  skenario ini tidak tahu orang lain, karena memang dirahasiakan dan  mendekati kenyataan, ancaman teroris atau perampokan, secara detail ada ancman bom, ada perampokan juga nyaris sempurna.
“Ya namanya simulasi, untuk meningkatkan keamanan, apalagi disaat  nilai rupiah lagi turun, seperti sekarang ini semua kemungkinan bisa terjadi,”ujarnya. Pada simulasi itu digambarkan, ada bom pertama diledakkan, kemudian  masuk perampok, mengancam menyandera, mengambil uang. Ada bom kedua teroris datang dan, petugas masuk.
Pihak BI kemudian, sebelumnya  menghubungi Polres Malang,  kemudian Polres  akan menghubungi penjinak bom (jibom) Brimob Ampeldento. Setelah tim Jibom dan perangkat lainnya datang,  pengamanan dilakukan. Dalam watu sekejab  kawasan BI bisa dikedalikan oleh petugas. Setelah dilakukan penanganan terorisme, penyelamatan penyanderaan, kemudian uangnya bisa dianankan tim melakukan  sterilisasi kedua bom yang ditemukan dan belum meledak kemudian dihancurkan. [mut]

Tags: