BI Malang Siap Edarkan Pecahan Uang Kartal Baru

Foto Ilustrasi

Foto Ilustrasi

Kota Malang, Bhirawa
Bank Indonesia (BI) Malang, siap mengedarkan pecahan uang kartal baru tahun 2016 pada tanggal 19 Desember mendatang. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pimpinan BI Malang Dudi Herawadi Selasa (29/11) kemarin.
Menurut Dudi, uang kartal baru saat ini sudah siap. Jika tidak ada kendala akan langsung diedarkan kepada masyarakat. Secara keseluruhan BI menyiapkan 500 juta pecahan uang baru.
Sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) No 31/2016 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional sebagai Gambar Utama. Mulai dari pecahan Rp100.000,- hingga Rp.100.(uang logam).
“Uang baru nanti semuanya akan bergambar Pahlawan, ada 12 Pahlawan yang dipilih. Dan alat pembayaran baru itu nanti disebut uang NKRI karena yang dipilih merepresentasikan wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke,”ujar Dudi Herawadi.
Lebih jauh dikemukakan Dudi, 12 Pahlawan itu, antara lain, Ir Soekarno dan Mohammad Hatta mantan Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia, untuk Rp100 ribu Pahlawan Ir H Djuanda Kartawidjaja pada pecahan Rp 50 ribu.
Gambar Pahlawan G.S.S.J Ratulangi untuk pecahan Rp20 ribu, Pahlawan Frans Kaisiepo untuk pecahan Rp. 10 ribu dan Pahlawan Dr KH Idham Chalid pada pecahan Rp 5 ribu.
Selanjutnya, tambah Dudi, Gambar Pahlawan Mohammad Husni Thamrin untuk pecahan Rp 2.000,- dan gambar Pahlawan perempuan Tjut Meutia di pecahan Rp 1.000.
“Uang pecahan Rp.1000,- ada yang kertas ada yang logam. Untuk pecahan uang logam, ada gambar I Gusti Ketut Pudja. Dan gambar Letnan Jenderal TNI (pur) Tahi Bonar Simatupang pada logam Rp.500.- dan , Dr Tjiptomangunkusumo pada pecahan Rp200), serta Prof Dr Ir Herman Johanes Rp,-100,” Imbuh Dudi Herawadi.
Dudi Herawadi, menjelaskan, meskipun sudah ada uang baru yang beredar pada tanggal 19 Desember nanti, tetapi untuk uang lama atau uang yang ada sekarang masih tetap berlaku.
“Uang lama tidak bisa langsung dicabut, tetapi masih tetap diperbolehkan untuk beredar. Karena sesuai dengan prosedur ada uang baru akan dicabut dari peredaran jika jumlah peredaranya sudah tinggal sedikit,” tambah Dudi Herawadi.
Terkait dengan uang pecahan Rp500, Rp200 dan Rp100, menurut Dudi, ternyata masih dibutuhkan. Meskipun masyarakat sudah jarang menggunakan uang tersebut.
“Ya pada kenyataannya memang masih ada yang membutuhkan, makanya BI tetap mencetak uang pecahan Rp 100,”tukasnya.
Ia juga menyatakan, kedepan semua percetakan uang hanya akan dilakukan di Perum Peruri. Namun demikian pihaknya optimis peredaran uang tidak terganggu. [mut]

Tags: