BI Malang Siapkan Rp1,89 Triliun Uang Kartal Hadapi Natal dan Tahun Baru

Kota Malang, Bhirawa
Persiapan menghadapi Natal dan Tahun Baru sudah disiakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang. Persiapan tersebut berupa layanan uang tunai sebesar Rp 1,89 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Malang Raya dan sekitarnya.
Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengedaran Uang Rupiah, Layanan dan Administrasi KPwBI Malang, Rini Mustikaningsih, mengutarakan, jumlah uang tunai yang disiapkan itu mengalami peningkatan 19,8 persen atau Rp 313 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2018 lalu.
Rini menambahkan, penyiapan uang kartal tersebut dilakukan lantaran adanya peningkatan kebutuhan uang tunai masyarakat di momen natal dan akhir tahun 2019. Meski demikian, diharapkan masyarakat masyarakat lebih bijak dalam membelanjakan uangnya.
Untuk mengantisipasi kebutuhan uang tunai dan kegiatan transaksi sistem pembayaran, BI Malang mempersiapkan layanan khas, baik melalui jaringan kantor BI maupun layanan perbankan. “Layanan ini dilakukan dengan ekstensifikasi layanan penukaran melalui kas keliling dan titik penukaran di pusat kegiatan maupun di kantor cabang perbankan,”urainya, kepada sejumlah wartawan Jumat 20/12 kemarin.
Dijelaskan dia, Layanan penukaran uang di wilayah kerja BI Malang pada periode natal dan akhir tahun 2019 ini dibuka di 22 titik layanan oleh 9 bank umum dan satu titik layanan di loket Bank Indonesia.
Menurutnya, Layanan penukaran masyarakat umum dimulai sejak tanggal 16 hingga 20 Desember, 2019, sedangkan layanan kebutuhan nasabah dan intern perbankan dimulai sejak tanggal 16 hingga 27 Desember baik untuk uang pecahan besar maupun pecahan kecil.
Pihaknya menambahkan, untuk memastikan kegiatan transaksi nontunai berjalan dengan lancar dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, BI juga terus mengoptimalkan Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
“Kami juga terus berkoordinasi dengan peserta sistem pembayaran, guna memastikan optimalnya kegiatan sistem pembayaran,”tukas Rini.
Pihak BI juga mengimbau masyarakat menukarkan uangnya di lokasi penukaran resmi untuk mencegah risiko uang palsu dan menjaga kualitas uang. Meskipun di tahun 2019 ini temuan uang palsu tidak terlalu banyak. “Masyarakat tetap menerapkan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) untuk mewaspadai peredaran uang palsu. Kami juga mengingatkan masyarakat memperlakukan uang rupiah dengan baik,” pungkas Rini. (mut)

Tags: