BI Optimis Perekonomian Jatim, Kendalanya Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS

Kepala Perwakilan Wilayah Bi.Jatim Budi Hanoto

Surabaya, Bhirawa
Bank Indonesia (BI Jatim) memroyeksikan pertumbuhan ekonomi di Jatim pada tahun 2022 akan mengalami kenaikan di antara 5 hingga 5,8 persen. Sedangkan inflasi sekitar 2,9 persen hingga 3,1 persen. Optimisme ini tersebut mengacu kepada sejumlah indikator penguatan ekonomi, antara lain, daya beli masyarakat yang terus membaik dipicu melandainya pandemi Covid-19.

Selain itu, pemerintah juga sudah melonggarkan beragam kegiatan masyarakat. “Kalau pertumbuhan ekonomi tahun ini kami proyeksikan sekitar 3,2 persen sampai 4 persen,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim, Budi Hanoto,

Dia menambahkan, di triwulan IV 2021 terdapat sejumlah hal yang perlu diwaspadai. Antara lain kenaikan harga sejumlah bahan pokok seperti minyak, telur hingga cabai rawit. Namun dia memastikan angka inflasi di Jatim tetap terkendali. Hingga Nopember 2021, inflasi di Jatim masih terjaga di angka 2,23 persen. “Hingga akhir 2021 ini, kami prediksi angka inflasi masih di bawah 3 persen,” tuturnya.

Budi optimistis tahun depan ekonomi Jatim kembali pulih. Hal ini didorong pandemi yang semakin dikendalikan. Program vaksinasi juga berjalan dengan optimal. Bahkan saat ini vaksinasi sudah menyasar anak usia 6-11 tahun hingga program vaksin booster untuk kaum rentan. Pemerintah juga sudah memberi sejumlah kelonggaran masyarakat dalam beraktivitas. “Namun tantangannya adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Kemudian harga bahan baku global seperti CPO dan migas diperkirakan masih tinggi tahun depan,” tandasnya.[ma.ca]

Tags: