BI Prediksi Kegiatan Usaha Triwulan IV Positif

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya,  Bhirawa
Ekspetasi kegiatan usaha di Jatim pada triwulan IV-2015 diprediksi menunjukkan nilai positif, meski masih terjadi penurunan di beberapa sektor, karena adanya gejolak ekonomi global yang terjadi secara keseluruhan.
Deputi Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Jatim Syarifuddin Basara, mengatakan berdasarkan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) triwulan III-2015 indikator ekspektasi kegiatan usaha masih positif meski cenderung melambat.
Ia meyakini pada triwulan IV ekspektasi pelaku usaha terhadap aktivitas ekonomi masih diprediksi positif, meski kondisi itu tidak sekuat Saldo Bersih Tertimbang (STB) triwulan sebelumnya.
“SKDU triwulan III kemarin mengindikasikan adanya penurunan aktivitas ekonomi dibandingkan triwulan II, maupun triwulan yang sama pada tahun sebelumnya,” ucap Syarifuddin saat ditemui di Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Surabaya, Selasa (20/10).
Sementara sektor yang diprediksi mengalami penurunan terbesar adalah pertanian, perdagangan, hotel dan restoran (PHR) serta Industri pengolahan, meski penurunan itu melambat. “Kinerja sektor pertanian menunjukkan adanya penurunan karena nilai SBT mencapai negatif, yakni sebesar -2,10 persen. Meski demikian kinerja sektor pertanian di triwulan IV diprediksikan meningkat kembali dengan angka SBT prediksi 4,54 persen,” katanya.
Ia menjelaskan, penurunan SBT dikarenakan adanya tekanan pada harga komoditas, dan indikator penggunaan tenaga kerja pada sektor tersebut, karena belum tibanya musim tanam untuk beberapa komoditas. “Prediksi kinerja sektor pertanian untuk triwulan IV diprediksi menunjukkan sinyal positif dengan SBT prediksi sebesar 0,25 persen,” katanya.
Sedangkan untuk kinerja sektor industri pengolahan menunjukkan perlambatan karena meski nilai SBT positif yakni 1,33 persen, namun jumlahnya menurun dari triwulan sebelumnya. “Perlambatan juga terjadi pada sub sektor makanan, minuman, tembakau semen, barang galian bukan logam, tekstil, barang kulit dan alas kaki, serta kimia dan barang dari karet,” katanya.
Sementara kinerja sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) juga menunjukkan perlambatan karena meski nilai SBT positif yaitu 1,47 persen, namun jumlahnya menurun dari triwulan sebelumnya. “Prediksi kinerja sektor PHR untuk triwulan IV menunjukkan sinyal positif yang tercermin dari naiknya SBT dari 1,47 persen menjadi 5,89 persen,” katanya.
Secara keseluruhan, kata Syarifuddin, tekanan terhadap harga jual mengalami peningkatan pada triwulan III yang tercermin dari naiknya indikator harga jual barang/tarif sebesar 5,10 poin dibandingkan triwulan sebelumnya, dan triwulan IV diprediksi masih ada tren positif, meski lambat. [ma,ant]

Tags: