BI Siapkan Langkah Tekan Kenaikan Angka Inflasi

Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Madiun, Harum Kusumawati (paling kiri), Kepala BI Kediri, Joko Raharto dan dari BPS Kota Madiun serta Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Kota Madiun, Wahyudi (paling kanan) saat Rakor sekaligus jumpa pers. Rabu (9/5). [sudarno/bhirawa]

(Disarankan TPID Segera Melakukan Kegiatan)
Kota Madiun, Bhirawa
Sekarang ini  di Kota Madiun sesuai situasi dan kondisinya, harga bahan  makanan cenderung stabil dan tidak begitu mempengaruhi angka inflasi. Tetapi justru kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan kebaikan administrasi STNK menjadi penyumbang inflasi yang perlu diwaspadai oleh TPID (Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah)
“Sekarang ini bahan makanan sudah rendah. Kita sekarang menghadapi permasalahan kenaikan TDL, administrasi STNK. Dan itu yang membuat inflasi meningkat,”kata Kepala Bank Indonesia (BI) Kediri, Joko Raharto kepada wartawan di Madiun usai Rapat Koordinasimembahas perkembangan Insflasi Kota Madiun tahun 2017 serta persiapan menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul fitri 2017, di Ruang 13 Pemkot Madiun, Rabu (10/5).
Karena itu lanjut Kepala BI Kedriri itu, dalam hal ini BI Kediri merekomendasikan TPID Kota Madiun agar melakukan identifikasi jumlah pelanggan listrik khususnya 900 VA, melakukan kunjungan ke pasar dan gudang, operasi pasar murni (OPM) serta mengintensifkan komunikasi publik.
Masih menurut Kepala BI Kediri itu, juga tidak kalah pentingnya segera dilakukan pula persiapan menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul fitri 2017.  Masalahnya, kalau sekarang ini harga bahan makanan sudah stabil, diharapkan sampai hari H saat lebara harga tetap stabil. “Meski begitu kalau toh ada kenaikan harga bakan makanan yang jangan di boleup atau di besar-besarkan masalah,”pintanya.
Karena itu kata dia, dalam hal ini TPID nantinya harus juga menggelar OPM dalam rangka menekan angka inflasi menjelang Hari Raya Idul Fitri 2017. Hal ini berdasarkan pengalaman, menjelang Lebaran setiap tahunnya harga bahan makanan itu umumnya mengalami kenaikan. “Nah, kalau mulai sekarang dilakukan berbagai kegiatan oleh TPID seperti terurai diatas, tentunya diharapkan pasti akan ada hasilnya. Ya minimal bisa menekan kenaikan angka inflasi. Begitu yang kami maksudkan.”pungkas Joko Raharto berharap.
Sementara itu, Kabid Perdagangan, Dinas Perdagangan, Kota Madiun, Harum Kusumawati, menambahkan, di Kota Madiun bakan dilakukan OPM selama 19 hari. Mulai 29 Mei hingga 16 Juni 2017 ditiga kecamatan yang ada di Kota Madiun. Dengan rincian di Kecamatan Kartoharjo 29 Mei-3 Juni, Kecamatan Taman 4 Juni-10 Juni dan di Kecamatan Manguharjo 11 Juni-16 Juni. Dengan komoditenya beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi dan telur
Sedang dari BPS Kota Madiun dan Kepala Bagian Administrasi Perekonomiab dan Kesejahteraan Rakyat Kota Madiun, Wahyudi juga berharap,menjelang Hari Raya Idul Fitri 2017 ini bahan makanan di Kota Madiun tetap stabil seperti sekarang ini. “Ya, artinya kalau harga bahan makan stabil kan tidak ada gejolak dan paling tidak memeberikan suasana yang kondusif atau bisa dibilang aman lancar terkendali (mancarli),”pinta keduanya berharap. [dar]

Tags: