Biar Lebih Kreatif Guru Harus Memiliki Beberapa Metode Pembelajaran

Suasana pelatihan dan pendampingan kepada guru MIM 2 Solokuro sebelum ada virus Covid-19. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Masih banyak guru/ustazah kurang dalam kemampuan dan ketrampilan dalam proses pembelajaran secara umum di daerah pedesaan. Para guru ini cenderung mengajar dengan metode klasik dan monoton, sehingga kurang diminati oleh siswa atau santrinya. Oleh karena itu para guru harus memiliki beberapa metode pembelajaran agar para siswanya lebih senang, semangat dan tidak merasa jenuh.
Melihat kondisi tersebut beberapa dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang tergabung dalam Pengabdian Masyarakat (Abdimas) langsung melakukan pendampingan secara khusus di TPQ Muhamamdiyah Ranting Solokuro Lamongan.
“Sehingga hasilnya para guru mulai mengimplemntasikan Active Learning dalam pembelajarannya. Suasanapembelajaran juga lebih hidup, inovatif dan kreatif serta siswa tampak antusias dan semangat dalam proses pembelajarannya,” ungkap Anggota Tim Abdimas Umsida Khizanatul Hikmah M Pd yang juga sebagai Pakar Bahasa Arab, saat dihubungi melalui Daring, Senin (4/5) kemarin.
Dosen FAI Umsida ini menjelaskan kalau Tim Abdimas yang melaksanakan program PKaMI bagi guru TPQ melalui pelatihan metodologi aktiv learning berbasis game Qurani di Muhammadiyah Ranting Solokuro Lamongan ini, selain dirinnya adalah Ketua Tim Muhlasin Amrullah M Pd I selaku pakar pendidikan islam dan Mahardika Darmawan Kusuma Wardana MPd sebagai pakar pendidikan.
Ia katakan kalau program ini meliputi pendampingan sekitar 4 bulan, mulai Desember 2019-Maret 2020. Terdiri dari membedah metodhologi aktif learning untuk wilayah perdesaan dan pelatihan pembelajaran aktiv laearning berbasis GameQur’ani yang dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2020.
“Pesertanya seluruh guru Madrasah Ibtidaiyah Muhamamdiyah 2 Solokuro juga termasuk dari TPQ nya,” katanya.
Pelaksanaannya meliputi melatih guru-guru terhadap kemampuan mengajar berbasis aktiv learning, termasuk juga melatih penggunaan Game Qur’ani yang dirancang untuk meningkatkan gairah belajar siswa.
“Juga pendampingan pembelajaran di sekolah atau TPQ, dengan harapan setelah pendampingan ini ada refleksi dari apa yang dilakukan dalam pembelajaran tersebut,” pungkas Khizanatul Hikmah.
Kepala MIM 2 Nur Kholis SH berterimakasih untuk Umsida dan juga Tim Abdimas yang telah melakukan pendampingan dan memberikan materi pelatihan yang sangat mengena. “Semoga kedepan bisa dikunjungi lagi dalam bentuk pelatihan-pelatihan yang lain,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Dewan Pembina TPQ Aunur Rosyid. “Dulu dan sekarang sangat berbeda. Semoga guru-guru bisa berfikiran maju dalam mengikuti perkembangan, dan mohon dijadwalkan lagi untuk pelatihannya, karna di pedesaan sangat membutuhkan,” katanya. [ach]

Tags: