Biar Tak Ikut SBMPTN, Calon Mahasiswa Jalur SNMPTN ‘Dikarantina’

SNMPTNSurabaya, Bhirawa
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tak mau kecolongan dengan calon mahasiswa yang telah diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) kembali ikut di jalur seleksi lain. Karena itu, calon mahasiswa yang sudah diterima akan ‘dikarantina’ persis saat pelaksanaan tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) berlangsung 31 Mei mendatang.
Rektor Universitas Airlangga Prof Moh Nasih menegaskan, seluruh calon mahasiswa yang sudah diterima melalui SNMPTN tidak boleh mengundurkan diri. Karena itu, mereka harus melakukan daftar ulang pada 31 Mei mendatang. Selain daftar ulang, pada tanggal itu calon mahasiswa ini juga akan mendapatkan pembekalan dari kampus.
“Yang sudah diterima ini akan kita kumpulkan jadi dalam satu ruangan khusus mulai pagi sampai ujian SBMPTN sesi terakhir selesai. Seperti dikarantina begitu,” tutur Nasih, Selasa (17/5).
Dengan cara itu, Nasih berharap seluruh calon mahasiswa melakukan daftar ulang dan tidak mengikuti seleksi jalur lain. Namun jika tetap ada yang tidak datang, secara otomatis namanya akan hangus dari daftar calon mahasiswa. Selain itu, hal itu juga akan mempengaruhi persepsi PTN terhadap sekolah asal.
“Kalau sampai ada yang nekat terus menyuruh orang lain untuk mewakili daftar ulang pasti juga akan ketahuan. Setiap peserta yang sudah diterima kan sudah ada fotonya di kita,” tegas Nasih.
Nasih menilai, calon mahasiswa yang mundur dari penerimaan SNMPTN telah merugikan banyak pihak. Selain kuota yang disediakan sia-sia, nama sekolah juga dirugikan dalam pertimbangan SNMPTN tahun berikutnya.
“Kalau memang tidak mau ikut sejak awal ya tidak usah ikut. kasihan dengan pendaftar lain yang serius tapi tidak masuk,” kata Nasih.
Kekhawatiran adanya peserta yang diwakilkan alias joki juga datang dari panitia SBMPTN. Pihak panitia memastikan akan memperketat pemeriksaan foto pendaftar untuk megurangi kecurangan peserta. Selain itu agar peserta tes bisa dengan mudah diverifikasi saat pelaksanaan tes 30 Mei mendatang.
Panlok 50 SBMPTN wilayah Surabaya Yuni Sri Rahayu menjelaskan,foto yang tidak sesuai dengan kriteria akan menimbulkan dugaan pemakaian joki dalam SBMPTN. Hal ini juga terjadi jika usai tes ditemukan nama yang sama di 2 tempat ujian.
“Ada lebih dari 100 temuan foto yang tidak sesuai kriteria, seperti foto selfie, foto lama dan foto yang lucu-lucu yang tidak sesuai dengan kriteria,” jelas Yuni.
Sebelum masa pendaftaran ditutup, dikatakan wakil rektor 1 Unesa ini, panlok akan menghubingi setiap nomor yang dicantumkan pendaftar untuk diganti fotonya. “Kalau tetap tidak diganti ya akan kami drop,” tuturnya.
Hingga saat ini, pendaftar SBMPTN terus mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Dalam sehari, peminat bisa mencapai 4.000 pendaftar. Sampai Senin (16/5) pendaftar mencapai 34.675, dan kemarin pukul 13.20 pendaftar sudah mencapai 38.440. Rinciannya, peminat Saintek (Sains dan teknologi)  16.827 orang, Soshum (Sosial Humaniora) 17.213 orang dan campuran 4.400 orang.
“Jumlah ini pasti bisa melampaui tahun lalu yang mencapai 48.000 pendaftar,” pungkas humas SBMPTN 2016, Heny Subandiyah. [tam]

Tags: