Erna Purnawati
Erna Purnawati
Seiring datangnya musim hujan seperti sekarang ini, ternyata membuat salah seorang pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya semakin sibuk. Dia adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati.
Betapa tidak, salah satunya tugasnya yakni memastikan 204 pompa yang berada di 59 titik rumah pompa kondisinya baik. Jika saat hujan turun, apalagi dengan intensitas sangat tinggi dia harus memastikan pompa-pompa itu siap difungsikan.
Saat hujan deras pada sore atau malam hari, dipastikan dia akan pulang dini hari. “Kalau hujan gitu sudah biasa pulang jam 1 dini hari. Sebab saya harus memastikan pompa berjalan dengan baik,” kata Erna.
Apalagi, lanjutnya, biasa saat hujan turun, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung mengontak dirinya untuk diajak keliling memastikan Kota Surabaya tidak banjir. Contohnya saat terjadi hujan deras beberapa waktu lalu, Wali Kota Risma berada di lapangan hingga jam 1 dini hari. Selama sang wali kota tidak pulang, dirinya akan terus menemani.
Namun ternyata, saat ini dinilai Erna lebih enak dibanding sebelumnya. Sebab banyaknya pompa yang tersebar di Surabaya mempercepat air surut. Berbeda dengan dulu jika terjadi hujan, ia harus pulang subuh untuk mengawasi pompa-pompa itu berjalan baik. “Kalau hujan turun, jam berapa pun harus siap dipanggil untuk mengamankan Surabaya agar tidak banjir,” tuturnya.
Erna mengatakan, rumah pompa yang ada saat ini telah dibackup dengan genset. Hal ini untuk mengantisipasi ketika terjadi listrik padam, rumah pompa itu masih dapat bekerja. Setidaknya, ada 111 genset yang telah disiapkan pemkot untuk mendukung kinerja di rumah-rumah pompa tersebut.
“Sebagus apapun pompa kita, kalau listriknya mati misal dalam 10 menit saja, maka air pasti sudah langsung naik (meluap). Nah, itu sudah diantisipasi juga oleh Ibu Wali Kota dengan pengadaan genset,” ujarnya.
Namun begitu, Erna menyebut. walaupun kondisi rumah pompa sudah maksimal, terkadang ada beberapa penyebab, seperti dedaunan yang membuat saluran tersumbat. Sehingga air tidak bisa masuk ke dalam saluran kemudian meluap ke jalan. “Kadang ketika hujan disertai angin, ada dedaunan atau apa-apa itu menutup saluran. Sehingga air tidak bisa masuk ke box culvert,” ungkapnya. [iib]
