Biaya Tinggi, Peminat Fakultas Kedokteran Tetap Paling Tinggi

Foto: ilustrasi fakultas kedokteran

Sumbangan Pendidikan Paling Murah Rp125 Juta
Surabaya, Bhirawa
Fakultas Kedokteran (FK) tidak hanya menjadi primadona di perguruan tinggi negeri, di Perguruan Tinggi Swasta (PTS), FK juga magnet bagi calon mahasiswa baru. Padahal biaya awal masuk kuliah Fk di PTS tergolong cukup tinggi, baik sumbangan pendidikan di awal masuk kuliah maupun biaya tiap semester yang harus dikeluarkan.
Dari sejumlah laman website pendaftaran PTS di Surabaya, sejumlah PTS yang memiliki FK mematok Uang Sumbangan Pendidikan (USP) atau Dana Pembangunan dan Pengembangan (DPP) mulai dari Rp 300 juta ataupun berdasarkan hasil wawancara. Humas Universitas Surabaya (Ubaya), Hayuning Purnama Dewi mengungkapkan USP sebesar Rp 300 juta dibayarkan sekali saat mahasiswa masuk FK. “USP ini untuk pengembangan guna mendukung perkuliahan dan fasilitas mahasiswa,” urainya.
Selain USP, tiap semester mahasiswa FK juga harus membayar SPP sebanyak Rp 32,5 juta atau diangsur sebanyak 6 kali sebesar Rp 6,5 juta. Ubaya juga menawarkan opsi pembayaran tunai dengan potongan, sehingga SPP tiap semesternya hanya Rp 30 juta.
Meskipun USP dan SPP FK paling tinggi dibandingkan fakultas lain, peminat FK terbilang juga cukup tinggi. Setiap tahunnya, pendaftar yang masuk mencapai sekitar 200 pendaftar untuk tiap gelombang yang dibuka. Padahal FK Ubaya hanya memiliki daya tampung 50 maba.
“Kalau FK wajib tes, beda dengan jurusan lain masih bisa pakai jalur tanpa tes atau pakai nilai rapor. Bedanya lagi ada rangkaian lain seperti wawancara dan psikotest dengan calon mahasiswa baru (camaba),”ungkapnya ketika ditanya perbedaan pendaftar FK dengan fakultas lain.
Menurut Hayuning, tes pendaftar FK diadakan di tiga tempat. Yaitu Surabaya, Jakarta dan makasar. Dari hasil wawancara dan tes, akan ditentukan pendaftar yang lolos. “Kalau yang lulus kurang dari 50 pendaftar, baru kami rapatkan dan kami buka pendaftaran lagi untuk FK,”lanjutnya.
Besarnya peminat FK di PTS meskipun biayanya tinggi juga terjadi di Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya. Kepala Biro Adm Kemahasiswaan & Kehumasan UWK Andi Aruji menjelaskan untuk sekali masuk FK usai lolos tes, camaba di UWK harus membayar USP sebesar Rp 390 juta. Serta membayar biaya ikatan orang tua mahasiswa (Ikoma), asuransi, laboratorium dan SPP untuk 3 bulan sebesar Rp 28.320.000.
Sementara untuk SPP untuk tiap semesternya di Uwika sebesar Rp 15,6 juta. “Setiap tahun peminat FK di UWK sampai 750 pendaftar, padahal daya tampung kami hanya 160 camaba,”urainya.
Sementara itu di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, tawaran masuk FK tergolong paling murah. Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru UM Surabaya, Radius Setiawan menjelaskan, untuk sumbangan pendidikan FK ditetapkan secara variatif. Mulai dari Rp 125 juta hingga Rp 200 juta. “Paling murah gelombang 1 dan 2, sumbangan pendidikan hanya Rp 125 juta. Bahkan bisa di bawah itu jika nilai tesnya bagus. Tapi sekarang sudah ditutup dan masuk gelombang 3,” tutur dia.
Radius menaku, FK UM Surabaya cukup tinggi tingkat keketatannya mencapai rasio 1 : 7 pada gelombang 1 dan 2. Dengan daya tampung 50 kursi untuk tahun ini. Sementara kursi yang tersisa untuk pendaftaran gelombang 3 ini, hanya terdapat lima kursi. “Karena kita juga ada jalur SBMPTM (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah) yang alokasinya 15 kursi. Jadi sekarang untuk seleksi mandiri tinggal lima kursi saja,” tutur dia.
Terbatasnya daya tampung yang tersedia, lanjut Radius, memastikan tingginya selektifitas yang harus dilakukan perguruan tinggi. Terlebih pada gelombang tiga ini, jumlah pendaftar meningkat drastic lantaran adanya calon mahasiswa yang gagal di Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). [tam]

Tags: