Bidan Desa Berkualitasnya Dukun Bayi Tergeser,

pos kesehatanKota Batu, Bhirawa.
Upaya meningkatkan kualitas SDM Bidan Desa telah mendapat pengakuan dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan tidak ada lagi proses persalinan yang ditangani oleh dukun bayi.
Demikian diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Endang Triningsih, kepada bhirawa, Kamis (19/11).
Ditegaskan awalnya masih banyak masyarakat yang menggunakan jasa dukun bayi dalam proses persalinan. Karena ternyata dampaknya jumlah kematian bayi dan ibu hamil terus tinggi, maka akhirnya diambil langkah agar proses persalinan tersebut diarahkan menggunakan jasa bidan.
“Jumlah bidan kita sangat cukup, tetapi kualitas SDM-nya kurang. Maka kita kerja sama dengan RS dan RSB ternama untuk mentraining para bidan agar kualitasnya lebih baik,” terang Endang.
Lebih lanjut dikatakan, setelah melalui berbagai training dan kursus, akhirnya kehadiran bidan desa mampu diterima dengan baik, sementara dukun bayi mulai tergeser. “Kita juga melakukan pendekatan personal kepada para dukun bayi, agar dalam proses persalinan mereka hanya membantu saja. Sedangkan tindakan medis akan ditangani para bidan. Saat ini sudah tidak ada lagi dukun bayi yang buka praktek,” tegasnya.
Selain faktor SDM, faktor lain yang ikut berpengaruh adalah RS rujukan. Ketika terjadi permasalahan saat persalinan, biasanya dirujuk ke Malang. Namun seringkali nyawa si bayi maupun ibunya tidak tertolong karena terlambat mendapat penanganan medis akibat kemacetan lalu lintas. Keluhan kemacetan lalu lintas ini sudah banyak dirasakan oleh keluarga yang sedang menjalani persalinan dan harus dirujuk ke Malang.
Untuk menghindari problem non medis tersebut, maka Dinkes Kota Batu akhirnya merangkul 2 RS untuk menjadi rujukan. Dengan begitu akan mengurangi resiko kedaruratan saat proses persalinan.
Dengan berbagai upaya tersebut, jumlah kematian bayi tahun ini turun drastis. Tahun 2013 lalu jumlah kematian bayi masih 23 bayi. Sedangkan sekarang hingga bulan ini tinggal 9 bayi.
Bahkan untuk ibu hamil yang meninggal sekarang sudah zero. “Tahun lalu ada satu ibu hamil yang meninggal karena serangan jantung. Kalau tahun ini sudah tidak ada lagi,” tukasnya.
Dikatakan, secara umum untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas. Selain itu juga membuat forum bersama dengan 3 RS yang ada, utamanya terkait dengan kendala-kendala yang dialami dalam memberikan pelayanan kesehatan.
“Kita bantu peralatan medis RS, agar setara dengan tipe B. Sehingga tidak perlu dirujuk ke RS di Malang,” tuturnya.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan medis, selain memenuhi kebutuhan obat-obatan, Dinkes juga menggandeng sejumlah dokter spesialis untuk meningkatkan pelayanan di Puskesmas.
“Kalau tahun 2013, hanya menggandeng dokter spesialis jantung. Tahun ini kita tambah kerja sama dengan spesialis penyakit dalam untuk penyakit diabetes dan spesialis neurologi untuk stroke,” tandasnya. [sup]

Tags: