Bijak Menyikapi Tragedi Kanjuruhan

Rasaya masih tidak percaya, bahwa ratusan nyawa yang melayang itu terjadi di negeri ini. Negeri yang mayoritas warganya adalah penggemar sepakbola. Yah, meski sepakbola sudah menjadi olahraga paling digemari masyarakat Indonesia, namun ternyata negeri ini belum miliki tradisi berolahraga yang fair play.

Masyarakat masih saja belum bisa mengerti apa arti kemenangan dan kekalahan dalam sebuah pertandingan. Mencintai klub dan mendukung sepenuh hati tentu merupakan hal positif yang itu akan membuat kmeriahan tersendiri dalam sebuah pertandingan. Namun mendukung dengan membabi buta jelas bukan dukungan yang menyehatkan iklim olahraga. Dunia olahraga adalah dunia penuh sportivitas. Menang dan kalah adalah hal yang biasa dan bisa siapa saja mengalaminya.

Namun yang terjadi dalam pertandingan antara Arema FC dan Persebaya di akhir pekan kemarin bukan yang kita harapkan. Akibat kekalahan yang diterima klub kesayangannya Arema FC, membuat para pendukung setianya kecewa dan marah dan berhamburan ke lapangan. Dapat dibayangkan ketika kemarahan dan keberingasan mengancam aparat pun bertindak tegas. Bermaksud mencegah aksi kekerasan meluas, aparat pun menembakkan gas air mata.

Apa yang terjadi, puluhan ribu penonton panik dan berebut keluar stadion. Dan akibatnya ratusan orang meninggal akibat berdesak-desakan dan kesulitan bernafas akibat tembakan gas air mata. Kini semua saling meratap dan mengutuk sana sini.

Tragedi Kanjuruhan adalah peristiwa yang sangat menyesakkan kita bersama. Akibat ulah beberapa bagian suporter yang brutal berakibat orang orang yang kita cinta yang datang ke lapangan untuk menikmati sepakbola menjadi korban.

Maka sekarang saatnya untuk mencarikan jalan keluar terbaik sambil memperbaiki apa yang salah dalam sepakbola kita. Semua pihaknya untuk menahan diri untuk tidak mencari panggung demi popularitas diri sendiri. Mari kita pikirkan dengan bijaksana apa yang harus dilakukan demi bangsa ini.

Almira Arsya Izzaty
Warga Bringkang Menganti Gresik.

Rate this article!
Tags: