Bila Puti Ingin Sebarkan Konsep Gotong Royong Risma

Surabaya, Bhirawa
Calon Wakil Gubernur Jatim Puti Guntur Soekarno menginginkan konsep gotong royong yang telah diterapkan Walikota Surabaya Tri Rismaharini bisa menyebar ke seluruh Jatim. Pasalnya konsep itu sangat bagus untuk menjadikan Jatim lebih baik.
Hal tersebut disampaikan Puti saat mendampingi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengunjungi Kampung Margorukun, Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan, Surabaya, Minggu (29/4/2018).
“Konsep gotong royong yang diterapkan bu Risma ini saya ingin menyebar ke seluruh Jatim, sehingga Jatim bisa menjadi lebih baik dari sebelum,” terang Puti.
Sebab dengan konsep gotong royong, sambung Puti, Surabaya bertambah maju dan ekonominya meningkat terutama di bidang UMKM. Selain itu, lingkungan di Surabaya sangat bersih yang akan berdampak positif pada kesehatan masyarakat.
“Saya belajar pada bu Risma, lingkungan harus baik dan mandiri. Jika saya bersama Gus Ipul ditakdirkan terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubermur Jatim, kita akan membangun desa cemara, cerdas mandiri dan sejahtera,” ungkap Cucu Bung Karno ini.
Menurut Puti, dirinya tidak ingin ada anak yang putus sekolah. Misal anak lulusan SMP tidak bisa melanjutkan ke SMA atau SMK. Sehingga harus ada akses pendidikan dengan menggratiskan SMA dan SMK.
“Saya mendorong akses pendidikan SMA dan SMK bisa digratiskan. Saya minta doanya mau menemani bu Risma dan bu Megawati dalam rangka belajar mengambil hal yang positif,” ungkap Puti.
Dalam berjuang bersama Gus Ipul untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim harus menyerap kebaikan dan nilai positif yang selama ini dilakukan Megawati untuk Indonesia, dan yang dilakukan Risma untuk Surabaya.
“Insya Alllah bersama-sama kita perjuangankan. Jadi saya memohon doanya,” tandas Puti.
Sementara itu, Megawati menyatakan dalam memilih pemimpin jangan dilihat dari omongannya, tetapi dilihat dari kinerja. Saat ini yang viral di medsos memakai kaos dengan tulisan 2019 ganti Presiden.
“Mengganti presiden itu ada aturannya. Dalam memilih pemimpin tidak boleh asal milih, tapi dipikirkan dilihat dan didengar. Kalau ada pemimpin atau anggota dewan yang tidak pernah turun ke masyarakat, jangan dipilih lagi,” ucap Megawati. (geh)

Tags: