Bisa Ekspresikan Emosi Melalui Foto

Rahuel Elfan

Surabaya, Bhirawa
Seni fotografi masih menjadi hobby yang banyak digandrungi kawula muda saat ini. Bahkan, oleh sebagian orang seni fotografi tidak hanya sebagai “alat” untuk menunjukkan kepuasan. Lebih dari itu, mereka memanfaatkan seni fotografi untuk berbisnis jasa.
Seperti yang dilakukan Rahuel Elfan yang mengawali bisnis jasa fotografer dan videographer untuk wedding industry. Berbeda, dengan bisnis fotografer wedding pada umumnya, mahasiswa Visual Comunikasi Desain (VCD) Universitas Ciputra (UC) ini lebih mengunggulkan sisi sakral, artistik, natural dan emosional dari setiap karya nya. Bukan tanpa alasan, brand fotografi yang dinamakan Haathee ini ingin mengubah cara pandang masyarakat luas tentang fotografer dan wedding (pernikahan). Haathee sendiri di ambil dari bahasa india yang berarti gajah. Dan gajah termasuk dalam hewan yang “emosional”.
“Kebanyakan orang hanya menggulkan hasil yang bagus. Meskipun diakui, itu sesuatu yang memang penting. Tapi kalau kita ambil maknanya lebih dalam bahwa pernikahan ini momen yang sakral, momen sekali seumur hidup dan saya ingin dapatkan momen itu,”ungkap dia. Apalagi, sambung dia, mereka (sepasang kekasih) bukanlah seorang model yang bisa diarahkan dan terbiasa dengan pose yang profesional. Maka dari itu, pria yang akrab disapa Rehul ini ingin “menangkap” momen melalui obrolan di pertemuan pertama.
“Saya ingin setiap karya saya itu mengalir. Foto per foto itu berasal dari emosional mereka sendiri. Jadi ketika orang melihat karya dari Haathee ini lebih punya jiwa dan emosional,” kata lelaki kelahiran Madiun 15 Juli 1997.
Karya Haathee sendiri, dikatakan Rehul mengunggulkan pada sisi lain dari sepasang kekasih. Dengan pendekatan yang memprioritaskan komunikasi antara sepasang kekasih dengan fotografer. Dengan begitu, ia ingin memberikan value lebih, dari hasil emosional yang terjadi diantara sepasang kekasih secara natural.
“Dalam berkarya (fotografi) saya ingin menyampaikan emosional yang mereka rasakan lewat foto. Karena momen-momen kecil yang terbangun melalui komunikasi ini sangat bermakna untuk menggunggah emosional ke duanya,”tutur pasangan Abdiel Budhi dan Tabita Dasa Murniningsih ini. Meskipun terkadang, diakui Rehul, tidak mudah untuk memahami karakter setiap pasangan. Sebab, dia paham betul setiap orang memiliki karakter yang berbeda.
“Kondisi seperti itu justru menjadi seni dari karya saya. Karena tantangannya mengenterpretasikan kemauan orang atau pasangan ke karya kita. karena saya juga ingin menunjukkan identitas dan karakter pasangan ini,”papar dia.
Tak ayal, pelanggan Rehul pun tidak hanya berasal dari Indonesia bahkan dari Jepang dan India. Melihat kesuksesannya itu, ia tidak pernah khawatir akan orang yang menduplikat hasil ide konsep brand Haathee fotografy miliknya. Karena menurut dia orang datang kepadanya karena karya yang dihasilkan.
“Kalau begitu pasti berkebalikan dengan bisnis. Karena bisnis harus mengikuti pasar dan tren. Kalau saya mempertahankan idealis. Tinggal bagaimana idelis saya bisa saya sesuaikan dengan apa yang menjadi keinginan mereka,” pungkas anak kedua dari tiga bersaudara ini. [ina]

Rate this article!
Tags: