Bisnis Drafter Online ,Mahasiswa ITS Sukses Cari Duit dann Prestasi Akademik

Lima mahasiswa ITS yang sukses berbisnis dengan karyanya berupa Exdrone sekaligus lolos di Pimnas 2016.

Lima mahasiswa ITS yang sukses berbisnis dengan karyanya berupa Exdrone sekaligus lolos di Pimnas 2016.

Surabaya, Bhirawa.
Sibuk kuliah bukan berarti tidak mungkin untuk berbisnis. Para mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuktikannya. Melalui karyanya berupa jasa Express Drafter Online (Exdrone), lima mahasiswa ini sukses menggiatkan bisnis sekaligus berprestasi akademik.
Drafter merupakan istilah untuk sebuah jasa penggambaran bangunan teknik sipil. Selama ini, pelayanan jasa drafter konvensional sangat berbatas waktu. Gaya lama itu akhirnya diperbaruiĀ  dengan menggunakan Exdrone.
Lima mahasiswa yang terlibat itu antara lain, Muhammad Syaifuddin Zuhri, Taufiq Hidayat, Shabri Robbi Usammah, Ahmad Afandy Setyawan dan Rosy Lumintang. Semua mahasiswa di tim ini tercatat sebagaiĀ  mahasiswa D3 teknik Sipil.
Berkat keunikan jasa tersebut, bisnis yang belum genap enam bulan ini telah berhasil menerima belasan order dari berbagai daerah. Selain itu, karya ini juga lolos dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-29 di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 8 -12 Agustus mendatang.
“Karya ini memiliki keunggulan dalam masalah waktu pelayanan selain itu juga menjanjikan harga yang lebih murah dengan kualitas yang tidak kalah,” tutur Syaifudin Zuhri selaku ketua tim.
Didirikannya usaha ini bermula dari sering terjadinya kesalahpahaman antara desain yang diharapkan pelanggan dengan hasil yang dikerjakan oleh tukang bangunan. Salah desain akan berakibat pada pembengkakan biaya hingga terbengakalainya pengerjaan proyek.
“Umumnya drafter mengikuti jam kantor dalam hal pelayanan, kurang lebih delapan jam. Sedangkan kami menggunakan sistem pelayanan online selama 24 jam plus offline 17 jam,” papar mahasiswa yang akrab disapa Ifud ini.
Selain itu, Exdrone juga menjanjikan revisi gratis hingga pelanggan merasa puas dengan desain yang diberikan. “Kami akan terus revisi sampai pelanggan puas. Drafter konvensional umumnya hanya melayani revisi sebanyak tiga kali saja,” imbuhnya.
Keunggulan yang lain adalah proses pelayanan yang cepat dengan harga yang murah. Dibandngkan drafter konvensional yang mematok angka 1,5 hingga 2 persen dari nilai proyek. Exdrone tidak menggunakan metode perhitungan tersebut.
“Kalau Exdrone menggunakan ketetapan harga khusus yang lebih murah. Besarnya biaya yang kami berikan tergantung pada jenis paket yang dipilih serta luas tanah tempat bangunan akan didirikan,” terang mahasiswa asal Lamongan ini.
Exdrone juga didukung oleh sumber daya manusia profesional dan semuanya berlatar belakang teknik sipil. “Kami semua berasal dari latar belakang yang sama yaitu Jurusan Diploma Sipil. Karena itu, ilmu yang kami dapat dari kuliah bisa langsung kami terapkan melalui Exdrone,” ujarnya.
Bahkan, Ifud mengaku seringkali memberdayakan teman sejurusannya untuk turut mengerjakan desain apabila Exdrone tengah kebanjiran order. “Kalau sudah overload, biasanya kami akan minta bantuan dari teman atau kakak tingkat, dengan upah juga tentunya,” tutur Ifud.
Dalam memasarkan Exdrone, Ifud dan tim menggunakan tiga strategi utama yaitu draftcorp (kerjasama), draftproach (pendekatan), dan draftsoc (social media). Berkat ketiga strategi ini, tak kurang dari 12 proyek konstruksi berhasil ditangani.
“Bahkan ada pula beberapa instansi pemerintah yang mempercayakan pembangunan gedungnya kepada kami,” aku Ifud sumringah. Instansi yang dimaksud oleh Ifud adalah proyek pengerjaan kantor PLN di wilayah Blitar dan Pare, Kediri.
Dengan modal sekitar Rp 6 juta, proyek ini setidaknya telah meraup omset hampir Rp 30 juta dari belasan pelanggan yang memanfaatkan jasa mereka. “Padahal belum genap enam bulan berdiri, namun sudah bisa merasakan hasilnya. Alhamdulillah tidak terlalu banyak kendala dalam menjalani bisnis ini,” terangnya. [tam]

Tags: