BKKBN : Pacaran Pintu Masuk Pernikahan Dini

3-pacaranSurabaya, Bhirawa
Wacana pacaran sehat bagi remaja dinilai berpotensi menambah jumlah pernikahan di bawah umur. BKKBN Jatim mencatat, salah satu penyebab naiknya jumlah perbnikahan di baawah umur karena  kehamilan di luar nikah.
” Remaja kawin dibawah umur bukan karena kultur lagi, tetapi mereka terpaksa kawin karena hamil dulu,” terang  Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Ir.Dwi Listyawardani, MSc, Dip. Com.
Menurut orang nomer wahid di BKKBN Jatim ini , pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang KB sudah tidak diragukan lagi, namun ada fenomena baru, yakni para pelajar di bawah umur sudah mulai senang pacaran.
Menurutnya dampak pacaran di bawah umur  sangat luar biasa, banyak terjadi kawin di bawah umur karena hamil duluan, atau terjadi aborsi ilegal, drop out dari sekolah. ”Ini sudah merupakan kerusakan sosial yang harus segera diatasi agar tidak terus berkembang dan berlarut-larut”tegasnya.
Ia mencontohkan  di Lamongan,  ada 63 persen atau sebanyak 12.000 perkawinan yang ada merupakan perkawinan dini. Dari laporan kader di lapangan, perkawinan dini disebabkan karena pergaulan bebas.
“Saya tidak setuju ada istilah pacaran sehat, karena bagaimanapun pacaran adalah gerbang untuk menuju pergaulan bebas. Pacaran sebaiknya dilakukan kalau sudah benar-benar siap untuk menikah” imbuh Dani panggalian akrab Dwi Listyawardani
Untuk itu Dani berharap dengan adanay Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) Jatim yang memiliki media yang dekat dengan masyarakat memberikan pencerahan kepada masyarakatnya agar tumbuh sikap kewaspadaan di masyarakat yakni sikap  waspada terhadap pacaran remaja.
“Dulu pacaran remaja dianggap tabu, tapi kini sudah dianggap biasa. Maka kita punya program Generasi Remaja (GenRe), yang pada intinya untuk menjauhkan remaja dari 3 bahaya, yakni menjauhi pergaulan bebas, jauh dari narkoba dan jauh dari HIV /AIDS” Dani. “Upayakan remaja punya sikap, katakan tidak pada pacaran” imbuhnya.
Selain bekerjasama dengan JRKI, kedepan BKKBN akan memaksimalkan keberadaan GenRe yang berada di sekolah dan perguruan tinggi. Di Jatim program GenRe sudah menyebar di beberapa sekolah dan perguruan tinggi tujuannya adalah untuk memberikan informasi dan advokasi kepada teman sebaya di linkungannya.
”Memang pergaluan remaja akhir-akhir ini sangat memprihatinkan sehingga diperlukan kerja keras dari semua pihak dalam mengawalnya,” ucapnya. [dna]

Tags: