BKKBN Segera Edarkan Implanon

Surabaya, Bhirawa
Alat kontrasepsi KB Implanon (Implant satu batang, red) akan mulai diedarkan di masyarakat jatim. Saat ini Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah menguji penerapan implanon di Jatim.
”Sebelum diterapkan di Indoensia kita menerapkan dahulu di Jatim, hal ini disebabkan karena Jatim memiliki jumlah penduduk yang besar dengan tingkat karekterisitik yang beragam pula,” ujar Kasubid Kepala Sub Direktorat Kualitas Pe;ayanan KB Jalur Pemerintah BKKBN Pusat, Lalurustam saat ditemui di Pusyan Gatra Jatim.
Lalu mengatakan, Implanon merupakan salah satu alat kontrasepsi yang memliki banyak kelebihan daripada implant. Perbedaaanya kalau Implant terdiri dari dua batang sedangkan Implanon hanya terdiri dari satu batang. Untuk harganya lebih murah Implanon, karena alat kontrasepsinya hanya terdiri dari satu batang.
”Harga Implanon Rp 146.000 sedangkan Implant harnya mencapai Rp 275.000. Harga ini separuh dari harga Implant dua batang,” jelasnya.
Pria berkulit putih menjelaskan, jika dilihat kegunaan dan pengunaan Iplanon jauh lebih mudah daripada Implant. Untuk pemasangan Implanon tidak perlu menggunakan keahlian yang mahir cukup dengan pelatihan sehari dapat memasang Implanon.
Menurutnya, pemasangan implanon harus dilakukan oleh tenaga-tenaga yang berpengalaman salah satunya adalah bidan. ”Jika masyarakat awam tidak dibenarkan karena pemasangan ini harus dipasang dengan ahlinya,” ujarnya.
Lalu mengatakan, dengan alat kontrasepsi Iplanon diharapkan masyarakat dapat menggunakan alat kontrasepsi ini tanpa ada keraguan sedikitpun. Jika dilihat alat ini kegunaanya hampir sama dengan Implant karena dapat mencegah kehamilan rata-rata tiga tahun.
”Implanon dan Implat sama-sama memberikan manfaat yang sama cuma yang membedakan masalah harga dan cara pemasangannya,” ulangnya ini.
Menanggapi pernyataan di atas salah satu peserta Implanon, Sumiati mengatakan, dirinya menggunakan Implanon ini dikarenakan ada sosialisasi dari petugas Pusyan Gatra Jatim. Sebelumnya, dirinya menggunakan KB suntik dalam menunda kehamilan.
”Jika menggunakan KB suntik maka setiap bulannya harus suntik, jika menggunakan Implanon hanya butuh satu kali suntik untuk waktu tiga tahun. Jadi lebih enak Implanon daripada KB suntik,” ujarnya.
Ibu tiga anak ini menyatakan, sebagai istri dirinya dituntut suami mendapakan anak maksimal tiga. Tingginya kebutuhan ekonomi menyebakan banyak pasangan orang tua membatasi jumlah anak. ”Dulu banyak anak banyak rejeki, tapi sekarang banyak anak banyak tanggungan,” jelasnya singkat ini. [dna]

Rate this article!
Tags: