BKKBN Siap Kawal Generasi Emas

Dr Surya Candra Surapaty, MPH PhD memberikan materi pada PIT HOGSI 9 di Surabaya.

Dr Surya Candra Surapaty, MPH PhD memberikan materi pada PIT HOGSI 9 di Surabaya.

BKKBN, Bhirawa
Untuk meningkatkan daya saing dengan bangsa lain diperlukan SDM yang berkualitas dan handal dalam segala bidang. Sebagai kepanjangtangan pemerintah pusat, Badan kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN mempunyai peran penting dalam mengawal pembangunan SDM yang berkualitas.
Kepala BKKBN Pusat, Dr Surya Candra Surapaty, MPH PhD mengaku, saat ini Indonesia mendapat bonus demografi (Jumlah usia produktif lebih banyak dari usia non produktif), dimana bonus demografi akan memberikan dua dampak yaitu positif (Kesejahteraan, red) dan negatif (Bencana, red) bagi Indonesia. Selain itu pemanfaatan bonus demografi akan memberikan peluang bagi bangsa untuk dapat menjadi bangsa lebih kuat, jika dimanfaatkan dengan benar.
‘’Kita (BKKBN, red) akan memanfaatkan bonus demografi dengan melakukan revolusi mental, pembangunan karekter dan ketahanan bangsa Indonesia, merencanakan pernikahan dan melibatkan remaja dan mahasiswa untuk mengikuti program GenRe,’’ paparnya usai memberikan materi pada acara PIT HOGSI 9 di Surabaya kemarin (20/4).
Menurutnya, dengan melakukan revolusi mental, BKKBN telah melakukan agenda prioritas pembangunan tahun 2015-2019 (Nawa Cita) yaitu pada butir ke 5 yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dan butir ke 8 yaitu melakukan revolusi karakter bangsa. ‘’Kita berharap melalui revolusi mental yang telah ditetapkan pada program Nawa Cita, tahun 2035 mendatang Indonesia akan menjadi negara maju dengan kualitas SDM yang handal,’’ harapnya.
Sementara itu Kepala BKKBN Jatim Dr Dwi Listyawardani MSc Dipl Com mengaku, untuk memperepat revolusi mental di Jatim, BKKBN telah membentuk beberapa program salah satunya adalah Kampung KB. Kampung KB yang telah dibentuk bersama dengan masyarakat dinilai efektif dalam membentuk mental masyarakat. “Kampung KB ini harus berwawasan kebutuhan, sehingga dapat membangun Indonesia dalam peningkatan revolusi kehidupan bangsa,” katanya.
Ia mengatakan kampung KB merupakan inovasi strategis untuk dapat mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) secara utuh di lini lapangan. Kampung KB sebagai model miniatur pelaksanaan program KKBPK diharapkan bisa bersinergi dengan berbagai instansi terkait.
“Kami berhadap pembentukan Kampung KB dapat mendapatkan dukungan dari semua pihak, baik politis, teknis maupun operasional. Salah satu bentuk Kampung KB adalah adanya Pembinaan kepada generasi muda, terutama dalam program Generasi Berencana (Gen-Re),” kata dia.
Program Gen-Re, lanjutnya, menjadi program yang dikembangkan dalam rangka membantu penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja, agar mereka mampu menempuh jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh rencana sesuai siklus kesehatan reproduksi.
“Dalam Gen-Re kami katakan No untuk Seks Pra Nikah, Nikah Dini dan Narkoba. Hal itu yang kami galakkan, pendewasaan usia perkawinan penting agar tidak berujung bencana. Mereka bisa meningkatkan kompetensi dan karakter lewat gerakan revolusi mental,” tuturnya. [dna]

Rate this article!
Tags: