BKKBN Sukseskan Program GERMAS

Kepala BKKBN bersama dengan pejabat pemerintah melakukan pencanangan program GERMAS di Surabaya.

Kepala BKKBN bersama dengan pejabat pemerintah melakukan pencanangan program GERMAS di Surabaya.

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) 2016
Surabaya, Bhirawa
Untuk mensukseskan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan pencanangan GERMAS (15/11) di Surabaya. Germas yang digagas oleh Kemenkes dinilai mampu memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
Kepala BKKBN Pusat dr. Surya Candra Surapaty, MPH., PhD mengatakan, program GERMAS dilakukan sebagai penguatan upaya promotif dan preventif masyarakat. Menurutnya, tujuan GERMAS untuk menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan. Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk. Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.
“Prinsip GERMAS, yaitu kerjasama multisektor, keseimbangan masyarakat, keluarga dan individu, pemberdayaan masyarakat, penguatan sistem kesehatan, pendekatan siklus hidup, jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan berfokus pada pemerataan layanan,” ucapnya.
Selain itu, gerakan ini akan dimulai dengan 3 fokus kegiatan, yaitu meningkatkan aktifitas fisik, konsumsi sayur dan buah, serta deteksi dini penyakit tidak menular (PTM).
Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Drs. Kushindarwito, MAP mengaku, untuk mensukseskan program GERMAS, BKKBN Jatim akan memaksimalkan peran tenaga PLKB dan GenRe. Menurutnya, dengan bekal pengetahuan dan pengalaman yang cukup, PLKB dan GenRe dapat mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.
“Kita yakin dengan kerjasama yang baik antara BKKBN, masyarakat dan stakeholder program GERMAS dapat berjalan dengan optimal,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nila F. Moelok mengatakan dalam 30 tahun terakhir terjadi perubahan dalam pola penyakit terkait dengan perilaku manusia. Pada era 1990-an penyebab terbesar sakit dan kematian adalah penyakit menular seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), tuberculosis, atau diare. Namun, saat ini penyebab kematian bergeser menjadi penyakit tidak menular seperti jantung, darah tinggi, stroke, jantung, kanker, dan kencing manis.
“GERMAS merupakan tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup,” ujarnya.
Nila mengatakan mempraktekkan gaya hidup sehat bisa diimplementasikan melalui 7 kegiatan utama. Mulai dari beraktivitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban untuk buang air besar.
Nila menambahkan saat ini masalah utama di bidang kesehatan adalah soal pola pikir. Dengan keberagaman yang ada di masyarakat, bukan hal yang mudah mempopulerkan gaya hidup sehat. Guna mempopulerkan program ini, Kementerian Kesehatan akan menjalin kerjasama dengan lintas kementerian. “Dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan misalnya kami ingin mengaktifkan lagi unit kesehatan siswa,” tambahnya. [dna]

Rate this article!
Tags: