BKKBN Sulawesi Selatan Belajar ke Jatim

Surabaya, Bhirawa
Setelah menjuarai lomba Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) tingkat nasional, Pusat Pelayanan  Keluarga Sejahtera (Pusyan Gatra) Jatim banyak dijadikan rujukan bagi Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN)  di luar Jatim untuk studi banding. Kemarin (4/5), 39 orang dari BKKBN Sulawesi Tenggara melakukan study banding ke Pusyan Gatra Jatim.
Kordinator Rombongan BKKBN Sulawesi Tenggara, Salmaratu mengatakan, studi banding BKKBN Sulawesi Tenggara ke Jatim bertujuan untuk mengetahui dan belajar tentang adminsitrasi dan kepengurusan Pusyan Gatra Jatim.
Banyak ilmu dan pengalaman yang diperoleh ketika melakukan studi banding ke Pusyan Gatra. ”Kita dapat melihat bagaimana pelayanan dan menejemen yang diterapkan di Pusyan Gatra Jatim. Selain itu kita dapat belajar bagaimana cara BKKBN dalam merekrut dan menggerakkan para dokter dan psikolog dalam mengawal pelayanan Pusyan Gatra,” ujarnya.
Menurutnya, dengan sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan tangguh ini Pusyan Gatra Jatim terus menerus memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jika dilihat SDM yang ada adalah orang-orang yang berpengalaman, sehingga banyak masyarakat yang berkunjung ke Pusyan Gatra merasa puas.
”Hal ini yang menjadikan keistimewaan Pusyan Gatra Jatim jika dibandingkan dengan daerah lain, seperti menejemen yang tertata, tenaga dokter dan psikolog yang profesional dan advokasi dan informasi KB yang gencar kepada masyarakat,” ucapnya.
Selain itu keistimewaan BKKBN Jatim adalah membuka pelayanan selama 4 hari kerja mulai jam 9 sampai jam 2 siang, mitra kerja Pusyan Gatra sangat beragam mulai puskesmas, sekolah hingga  perguruan tinggi. ”Hampir semua stakeholder yang ada di Jatim dilibatkan dalam pelayanan Pusyan Gatra,” tambahnya.
Lebih lanjut wanita berjilbab ini menuturkan, dengan studi banding ini dapat menjadi motivasi bagi BKKBN Sulawesi Tenggara untuk berkerja keras dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Jika dilihat pelayanan yang diberikan BKKBN Sulawesi Tenggara tidak sebanyak Pusyan Gatra Jatim, hal ini dikarenakan minimnya peran serta masyarakat dalam mengikuti program KB.
”Jika dijumlah masyarakat BKKBN Sulawesi Tenggara hanya 2,4 juta orang dan ini jauh dari Jatim yang jumlahnya mencapai 38 juta orang,” tuturnya.
Dengan kondisi yang berbeda ini kata Salmaratu diharapkan BKKBN Sulawesi Tenggara dapat berjuang keras dalam mempromosikan dan mengenalkan program KB ke masyarakat. ”Saya mengira Pusyan Gatra Jatim banyak dikunjungi masyarakat dikarenakan promosi dan pelayanan yang diberikan memuaskan,” ujarnya.
Kordinator Pusyan Gatra Jatim, Kustiyah Wardhani menyatakan, sebagai kordinator Pusyan Gatra dirinya bangga kepada kinerja rekan-rekan Pusyan Gatra Jatim dalam mengawal pelayanan KB. Dengan kerja keras dan tanggung jawab yang tinggi Pusyan Gatra berhasil menyabet juara satu dalam lomba PPKS.
”Kita tidak dapat juara jika tidak di support dari BKKBN Jatim dan rekan-rekan Pusyan Gatra,” jelasnya.
Wanita berjilbab ini mengungkapkan dengan dijadikannya studi banding ini akan menjadi semangat bagi rekan-rekan Pusyan Gatra dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. ”Kita tidak mungkin asal-asal dalam memberikan pelayanan karena Pusyan Gatra dijadikan barometer bagi provinsi lain,” ucapnya.
Kedepan Dhani panggilan akrab Kustiyah Wardhani berupaya keras agar Pusyan Gatra Jatim kembali menjadi juara satu pada perlombaan PPKS di tingkat nasional. ”Memang berat memperahankan gelar juara daripada memperolehnya,” katanya dengan nada mantap ini . [dna]

Tags: