BKP Surabaya Sarankan Bawakan Bekal Sekolah

Hari Tjahjono

Hari Tjahjono

Surabaya,Bhirawa
Setelah rutin melakukan penyuluhan di setiap Sekolah Dasar (SD), Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kota Surabaya telah menyusun agenda demi keamanan pangan dan pembinaan mutu. Program tersebut akan dijalankan mulai awal Agustus mendatang yakni  Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) di setiap Kelurahan.
“Nanti bulan Agustus program B2SA akan berjalan di setiap Kelurahan langsung. Ini demi keamanan pangan dan pembinaan mutu. Lebih detailnya program tersebut kami masih matangkan terlebih dahulu,” kata Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kota Surabaya, Hari Tjahjono saat ditemui Bhirawa di ruang kerjanya, Kamis (18/6) kemarin.
Untuk saat ini, mantan Camat Tegalsari ini mengatakan, lebih banyak ke pelatihan pada masyarakat dan meningkatkan keamanan pangan. Bulan lalu, tepatnya Mei sudah menggelar sepuluh kali dalam penyuluhan keamanan pangan di setiap Sekolah Dasar (SD).
Penyuluhan ini guna mengantisipasi jajanan sekolah yang mengandung zat-zat kimia berbahaya. Dengan cara pengambilan sampel makanan untuk diuji laboratorium. Setelah itu dikenalkan kepada seluruh peserta penyuluhan agar mengetahui perbedaannya.
” Kami mencegah secara dini terkait jajanan anak-anak sekolah yang mengandung zat kimia berbahaya seperti mengandung boraks dan formalin. Harapannya, kedepan Kota Surabaya terbebas dari makanan berbahaya tersebut, karena berpengaruh dikemudian hari,”
Menurut Hari, pengawasan terhadap makanan ini dilakukan agar masyarakat selaku konsumen tidak menjadi korban terhadap makanan di bawah standar kesehatan. ” Kami aktif melakukan pengawasan. Ada petugas kami yang selalu rutin mendatangi tempat tempat penjualan makanan seperti di sekolah sekolah. Kami mengambil sampel makanan untuk dibawa ke laboratorium,” ujar mantan camat Tegalsari ini.
Bapak dua anak ini menghimbau kepada seluruh wali murid untuk selalu membawakan bekal makanan dari rumah untuk anaknya. Pasalnya, dirinya mensinyalir masih banyak makanan yang dibuat dengan mengabaikan nilai kesehatan sehingga membahayakan konsumen.
“Kami juga menghimbau kepada seluruh orang tua untuk membawakan bekal pada anaknya masing-masing agar terhindar dari makanan yang tak laik makan,” imbuhnya.
Kepada para penjual makanan ini juga secara rutin dilakukan pelatihan cara membuat makanan menggunakan bahan yang sehat tanpa campuran pengawet berbahaya. Pelatihan menurut Hari dilakukan di kelurahan kelurahan secara bergilir melalui kelompok kelompok. “Bulan Agustus nanti kami akan menjalankan program Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) di setiap Kelurahan langsung,” tambahnya.
Di sisi lain Kantor Ketahanan Pangan juga melakukan edukasi kepada sekolah dan masyarakat konsumen untuk mengenali makanan yang sehat. Dengan edukasi ini diharapkan ada pencegahan sejak dini agar konsumen jangan menjadi korban. (geh)

Tags: