BKPM Ajak Investor Sejahterakan Petani Tebu

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus mendorong realisasi investasi yang diharapkan dapat berkontribusi positif secara langsung pada kesejahteraan masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah realisasi investasi pabrik gula yang dilakukan oleh PT Kebun Tebu Mas (KTM) di Lamongan, Jatim.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan bahwa investasigulatersebut diharapkan memberikan kesejahteraan bagi petani tebu. “Investasi diharapkan memberikan kemanfaatan secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat. Di sini kami memberikan apresiasi kepada PT KebunTebu Mas, sebagai investor gula yang berupaya untuk berkontribusi terhadap kesejahteraan petan itebu,” ujarnya dalam keterangan resminya pada sejumlah eartawan Kamis (12/11,) kemarin.
Ia menilai bahwa KTM menjalinkemitraan yang salingmenguntungkandengan3.000 petani. Bentuk kemitraan itu antara lain penyediaan bibit unggul dan technical assistant untuk mengenalkan teknologi terbaru dalam proses penanaman tebu. “Hal ini akan berlanjut pada peningkatan produktivitas petani,” sebutnya.
Selain itu, KTM melakukan inovasi dalam proses jual beli tebu yang lebih transparan, mulai dari perhitungan nilai rendeman tebu menggunakan metode core sampler hingga mekanisme pembayaran tebu yang dilakukan bekerjasama dengan Bank BRI. Investasi yang dilakukan oleh KTM juga berkontribusi positif pada upaya pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja sebesar 2 juta per tahunnya.
Untuk dapat memenuhi target tersebut, salah satu strategi yang ditempuh pemerintah adalah menjadikan investasi padat karya sebagai fokus dan prioritas investasi. Terlebih dengan fakta bahwa elastisitas tenaga kerja Indonesia semakin menurun. Pada tahun 2004, setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi dapat menyerap 450 ribu tenaga kerja.Tahun 2014, 1 persen pertumbuhan ekonomi hanya mampu menciptakan 160 ribu tenaga kerja.
KTM sendiri tercatat memiliki rencana investasi sebesar US$ 522 juta dan telah merealisasikan investasinya sebesar Rp 2,5 triliun dengan kebutuhan tenaga kerja baru sebesar 1.200 orang. Perusahaan memproduksi molases sebesar 100 ribu ton, gula tebu sebesar 1,08 juta ton yang 50% untuk pasar ekspor dan tebu sebesar 10,8 juta ton.
Berdasarkan data BKPM, hingga Triwulan III Tahun 2015, realisasi investasi mencapai Rp 259,7 triliun, naik 16,6% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 343,7 triliun. Jumlah ini memberikan penyerapan tenaga kerja hingga 1.059.734 orang, naik 9,3 % dari tahun lalu sebanyak 960.336 orang. [ma]

Tags: