BKPPM Fasilitasi UKM Kerjasama dengan Pengusaha

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) Surabaya dari tahun ke tahun terus meningkat. Tak hanya dalam hal jumlah, namun kualitas produk dan pemasaran produk UKM Surabaya sudah merambah ke luar negeri. Hal ini tak luput dari peran Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) Kota Surabaya.
BKPPM terus berupaya memajukan UKM di Kota Surabaya dengan mempertemukan para pengusaha di Surabaya. Tentunya apa yang dilakukan ini saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
‘’Kita kerjasama dengan banyak perusahaan, biasanya setahun dua kali kami lakukan,’’ kata Kepala BKPPM Surabaya, Eko Agus Supiadi Sapoetra kepada Bhirawa Rabu (23/9).
Menurut Eko Agus untuk tahun 2012, sebanyak tiga UKM, tahun 2013 empat UKM, sedangkan tahun 2014 enam UKM. UKM yang diajak BKPPM merupakan rekomendasi dari Kecamatan.
Melihat dari semakin tahun meningkatnya jumlah UKM yang diajak program kemitraan. Data itu menunjukkan UKM Surabaya memiliki kemauan keras untuk bisa menembus pasar internasional.
Lambat laun Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Surabaya sudah mulai menerobos pasar internasional. Keberhasilan ini berkat keseriusan Pemkot Surabaya untuk memajukan dan mensejahterakan UKM Surabaya. Salah satu yang dilakukan adalah memfasilitasi UKM dengan memberikan akses kemitraan dengan pengusaha menengah dan besar.
Sejak tahun 2011, BKPPM Kota Surabaya. melaksanakan temu usaha UKM dan pengusaha. Kegiatan ini bertujuan supaya investor bisa mengetahui secara detail UKM yang ada di Surabaya. Untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) 2015 pihaknya terus berupaya meningkatkan daya saing. Selain itu, juga meningkatkan peran UKM di pasar dalam negeri.
Langkah-langkah yang dilakukan yakni pertama selama ini pemasaran produk selalu menjadi kendala UKM Surabaya. Makanya kita menggandeng pengusaha untuk membantu pemasaran.
Selama kami pertemukan UKM dan pengusaha sejak tahun 2012, beberapa produk UKM sudah dipasarkan ke luar negeri. Seperti sepatu sudah dijual ke Malaysia dan Singapura. Ada juga produk lainnya yang ke Swedia. Ini menunjukkan kalau produk UKM Surabaya tak kalah dengan produk luar negeri. Kali ini kita mengajak UKM dan pengusaha yang bergerak di bidang fashion.
Kedua, permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi perhatian khusus BKPPM. Apalagi sebentar lagi MEA akan segera diberlakukan, secara otomatis banyak tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia. Surabaya sebagai kota besar kedua mau tidak mau harus mempersiapkan SDM warga Surabaya supaya siap untuk bersaing.
Ketiga, BKPPM meminta kepada pengusaha untuk memberikan pendampingan menajeman kepad UKM. Supaya UKM bisa mengelola dengan baik keuangan mereka. Sedangkan terakhir, adalah masalah teknologi. Diharapakan melalui kemitraan ini pengusaha bisa mentrasfer ilmu tentang teknologi produksi. [dre]

Tags: