BKSDA Jatim Pastikan Video Harimau di Kabupaten Tulungagung Hoax

Gambar video keberadaan harimau di wilayah Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung.

Tulungagung, Bhirawa
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim memastikan video yang beredar melalui media sosial terkait harimau yang berkeliaran di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung hoax. Masalahnya, secara visual di video tersebut berlokasi di daerah tegakan pohon jati, sementara di wilayah Kecamatan Sendang vegetasi tanamannya adalah pohon pinus.

“Kalau melihat videonya itu jelas tidak di Kecamatan Sendang. Di daerah Sendang itu karena dataran tinggi dominasi pinus, tidak cocok jati,” ujar Pengendali Ekosistem Hutan Seksi Konservasi Wilayah 1 Kediri BKSDA Jatim, Iswanto, Senin (18/1).

Ia memperkirakan gambar di video yang kini beredar di masyarakat itu bertempat di lembaga konservasi atau di Taman Safari. Apalagi BKSDA Jatim baru sepekan lalu memasang kamera di Kecamatan Sendang.

“Kami belum mengambil data kamera yang dipasang di Kecamatan Sendang. Pengambilan data dua minggu sekali,” tuturnya.

Saat ini, lanjut Iswanto, BKSDA Jatim telah memasang tujuh kamera trap untuk memantau keberadaan harimau di Kecamatan Sendang. Tiga kamera di tempatkan di wilayah Desa Nyawangan dan empat kamera di Nglurup.

Rencananya, pemantauan harimau dengan kamera trap tersebut akan berlangsung selama tiga bulan. BKSDA Jatim bakal pula melakukan evaluasi jika selama itu belum dapat membidik atau menghasilkan objek yang diinginkan.

“Bisa nanti dengan memindah kamera jika belum ada hasil. Kami akan pasang lagi di titik-titik potensi keberadaan harimau,” tuturnya.

Iswanto menyebut biasanya keberadaan harimua dapat terlihat di area terbuka atau di sekitar aliran sungai. “Di daerah-daerah itu nanti kami pasangi kamera juga,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya, BKSDA Jatim melakukan pemasangan kamera pengintai di kawasan Hutan Nyawangan Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung, Senin (11/1). Pemasangan kamera tersebut untuk mengidentifikasi kemunculan Harimau Jawa yang saat ini dikabarkan berkeliaran di daerah tersebut.

Sementara itu, Kepala Resort Polisi Hutan (KRPH) Karangrejo, Slamet Winarno, mengakui telah mendapat laporan tentang keberadaan Harimau Jawa di dua tempat, yakni di kawasan Hutan Nyawangan dan kawasan Hutan Nglurup.

“Yang di wilayah Nyawangan itu terjadi empat minggu lalu. Warga melihat ada banyak jejak tapak kaki harimau. Sementara yang di Nglurup, ada warga yang bernama Damin melihat langsung dengan Harimau yang berada dalam jarak sekitar 7 meter,” ujarnya.

Informasi keberadaan harimau yang jelas-jelas meresahkan warga ini, menurut dia, langsung dikoordinasikan dengan BKSDA Jatim wilayah Kediri. “Dan kami minta pada warga untuk lebih berhati-hati dan waspada. Apalagi pada para penadah getah pinus yang berada di wilayah hutan lindung. Mereka kami beri edukasi juga jangan sampai melakukan perburuan pada harimau yang dilindungi,” paparnya.

Slamet Winarno menduga keberadaan Harimau yang turun ke sekitar pemukiman warga tidak hanya satu ekor sja. Tetapi sejumlah tiga ekor. “Informasi yang kami dapat jejak kakinya ada yang besar dan ada yang kecil. Seperti induk dan anaknya,” ucapnya. (wed)

Tags: