Blangko e-KTP Kosong, Surabaya Ngutang ke Kota Batu dan Bangkalan

Petugas Dispendukcapil Kota Surabaya menunjukkan blangko e-KTP yang dapat pinjaman dari Dispendukcapil Kota Batu, Selasa (2/8) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

Petugas Dispendukcapil Kota Surabaya menunjukkan blangko e-KTP yang dapat pinjaman dari Dispendukcapil Kota Batu, Selasa (2/8) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Warga Kota Surabaya yang ingin membuat KTP elektronik (E-KTP) harus gigit jari. Sebab, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) kota Surabaya telah kehabisan blangko pencetakan e-KTP sejak sebelum hari raya Lebaran. Pemkot Surabaya mensiasati dengan cara meminjam blangko dari daerah lain demi mencukupi permintaan warga yang semakin meningkat.
Kedua daerah yang rela meminjamkan blangkonya yakni Kota Batu dan Kabupaten Bangkalan. Untuk Kabupaten Bangkalan sendiri telah meminjamkan blangkonya sebanyak 1.800 keping. Sedangkan, Kota Batu telah meminjamkan sebanyak 912 keping blangko.
“Untuk blangko dari Dispendukcapil Bangkalan sebanyak 1.800 keping itu sudah habis dalam hitungan hari saja. Sedangkan, pinjaman dari Kota Batu Senin kemarin, hari ini (kemarin, red) sudah setengahnya terpakai,” kata Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya, Suharto Wardoyo saat ditemui Bhirawa di ruang kerjanya, Selasa (2/8) kemarin.
Peminjaman blangko e-KTP ini, kata Suharto harus dikembalikan ke Dispendukcapil setempat yang telah dipinjam dengan jumlah yang sama. Menurutnya, proses peminjaman blangko ini disarankan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk meminjam daerah lain.
“Kami juga harus mengembalikan ke daerah tersebut dengan jumlah yang sama sesuai yang kami pinjam,” ujarnya.
Blangko pencetakan e-KTP di Dispendukcapil Kota Surabaya dalam kondisi kosong melompong diakui oleh Suharto sejak berbulan-bulan. Hal ini membuat petugas Dispendukcapil Kota Surabaya harus mondar-mandir berangkat ke Jakarta untuk mengambil blangko e-KTP. Jika kebutuhan blangko dirasa kurang, Suharto memerintahkan bawahannya untuk menunggu hingga hari berikutnya agar mendapatkan blangko sesuai kebutuhan.
“Ini saja staf saya tadi (kemarin, red) berangkat ke Jakarta untuk mengambil blangko e-KTP sendiri. Hal ini karena pembiayaan blangko e-KTP dibiayai oleh APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Jadi seminggu sekali petugas saya berangkat ke Jakarta,” jelasnya.
Suharto menjelaskan, pihaknya sudah meminta kembali blangko ke pusat. Namun, jumlah blanko yang datang tidak akan banyak, hanya sekitar 1.000 sampai 2.000 keping. Padahal, kebutuhan Dispendukcapil Kota Surabaya setiap harinya bisa mencetak maksimal 1.800 keping blangko e-KTP.
“Karena blangko saat ini menipis, dan proses lelang blangko itu ada sedikit keterlambatan,” pungkasnya.
Namun, ditengah kosongnya blangko e-KTP di Surabaya, Dispendukcapil telah membuka alat cetak dan perekaman e-KTP di dua Kecamatan dari total 31 Kecamatan. Dua kecamatan itu antara lain, Kecamatan Sawahan dan Kecamatan Semampir. “Hari ini (kemarin, red) mulai dipasang di Kecamatan Semampir. Di Kecamatan Sawahan juga sudah 50 yang cetak e-KTP. Kami berusaha mendekatkan ke masyarakat,” katanya.
Upaya yang dilakukan Dispendukcapil kali ini untuk mencapai batas akhir pencetakan e-KTP pada 30 September 2016 yang disurati langsung dari Mendagri. “Yang belum rekam e-KTP pihak Kecamatan dan Kelurahan sudah jemput bola. Jadi sebelum lebaran dan setelah lebaran kelihatan jumlah penduduknya,” tandasnya.
Sementara, Kepala Bidang Perencanaan dan Perkembangan Dispendukcapil Kota Surabaya Arief Budiarto saat dikonfirmasi Bhirawa membenarkan posisinya sedang berada di Jakarta untuk mengambil blangko e-KTP. “Tadi pagi (kemarin, red) berangkat ke Jakarta untuk ambil blangkonya dan baru dapat 1.000 keping. Dan besok (hari ini, red) antri lagi, mudah-mudahan dapat lebih dari hari ini. Pokoknya gimana caranya dapat blangko,” ujarnya.
Arief mengakui, saat ini blangko e-KTP sedang menipis. Hal ini disebabkan proses lelang blangko ada sedikit kendala keterlambatan. “Diperkirakan 1-2 minggu lagi sudah kembali normal,” kata Arief. (geh)

Tags: