BLH Kota Probolinggo Gencar Terapkan EcoOffice

Walikota-Hj.-Rukmini-Saat-Membuka-RTH-Taman-Semeru.

Walikota-Hj.-Rukmini-Saat-Membuka-RTH-Taman-Semeru.

Probolinggo, Bhirawa.
Dalam mewujudkan pemerintahan Kota Probolinggo yang bersih, Pemkot melalui bidang P3KLH Badan Lingkungan Hidup (BLH), menggelar penilaian lomba Eco Office (Kantor yang berwawasan lingkungan dengan menerapkan sistem manajemen lingkungan) terhadap seluruh SKPD Pemkot Probolinggo. Penilaian tersebut dipimpin langsung oleh pihak BLH dengan didampingi perwakilan dari Dinas kesehatan, Dinas PU, Dinas Pertanian dan Diskoperindag Kota Probolinggo sebagai tim juri dalam kegiatan tersebut.
Kepala BLH Tutang Heru Aribowo di dampingi Sunjoto, Kasubid P3KLH BLH, Senin 23/11 mengatakan, maksud diadakannya Eco Office untuk mengetahui kepedulian kantor di tiap SKPD Pemkot Probolinggo terhadap lingkungan, terutama dalam pelaksanaan 3R. Selain itu, untuk mengetahui adanya hemat energi baik itu dari energi listrik maupun air.
Agar SKPD di jajaran Pemkot Probolinggo lebih peduli terhadap lingkungan sekitar kantor. Lomba Eco Office sendiri dilaksanakan sebagai upaya pemahaman terhadap kantor yang berwawasan lingkungan dengan mengacu pada 9 indikator.
Indikator pertama, upaya pengelolaan sampah dan pengomposan dengan meninjau dari penyediaan tempat sampah terpilah dan pengomposan sampah. inovasi kegiatan dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Upaya pengelolaan SDA yang dilakukan. Penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana. Fasilitas sanitasi yang ada seperti penyediaan tempat sampah, septic tank dan drainase.
Lebih lanjut dikatakannya, selain itu pula dalam meningkatkan peran dan fungsi RTH (Ruang Terbuka Hijau) Bidang KSDA dan Kelistrikan serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat  tentang pemanfaatan RTH kawasan perkotaan.
Sosialisasi ini dimaksudkan, untuk meningkatkan peran serta masyarakat terhadap RTH kawasan perkotaan, sehingga masyarakat ikut serta dalam memanfaatkan RTH,” kata Sumarno.
Selain itu pula sosialisasi ini adalah, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait RTH, di kawasan perkotaan Probolinggo sekaligus untuk ikut mengawasi RTH, sehingga RTH bisa berfungsi untuk masyarakat.
“Saya menghimbau untuk semuanya bila menemukan masyarakat yang membakar sampah bisa diingatkan, karena akan menyebabkan pencemaran udara, dan disarankan lebih baik diolah menjadi bahan yang ekonomis,” tandasnya.
Saat ini RTH yang dimiliki Kota Probolinggo di antaranya Alun-Alun, TWSL, RTH Kedopok, RTH Semeru, dan RTH Maramis. “Saya juga mengimbau juga kepada semua agar menanam dan merawat pohon, dan sosialisasi ini berupaya, untuk meningkatkan peran serta masyarakat, dalam mengawasi keberadaan RTH,” lanjutnya.
Dalam menyampaikan sosialisasi yang memberikan informasi fungsi RTH, dan untuk RTH sesuai Perda RTRW belum memenuhi syarat, dan ke depan di tiap Kelurahan akan ada RTH, diharapkan setiap tahun akan terus berkembang, dan bisa memanfaatkan lahan aset, tambahnya.(Wap)
Foto: walikota Hj. Rukmini membuka RTH Taman Semeru.[wap]

Tags: