BLH Surabaya Kembangkan Sumber Energi Solar Cell

Energi Solar CellSurabaya, Bhirawa.
Badan Lingkungan Hidup (BLH) kota Surabaya saat ini berupaya untuk mengembangkan sumber energy baru yang terbarukan. Upaya tersebut dilakukan  untuk mengurangi tingkat ketergantungan pemakaian sumber energi yang berbahan dasar fosil.
Saat ini sumber energi berbahan dasar fosil banyak menimbulkan kerugian seperti emisi udara yang dapat merusak lingkungan serta menyebabkan berkurangnya sumber ini energi saat ini.
Menurut Kepala BLH kota Surabaya Musdiq Ali Suhudi, untuk mengatasi masalah tersebut, Badan Lingkungan Hidup (BLH) kota Surabaya berupaya mengembangkan sumber energi baru terbarukan (EBT) dengan mengunakan metode Solar Cell.
”Solar Cell merupakan alat yang mengunakan prinsip kekekalan energi dengan mengunakan energi panas diubah menjadi energi listrik, dan untuk pengembangannya BLH Surabaya mengandeng beberapa Perguruan Tinggi (PT) serta pihak swasta,” jelasnya.
Musdiq menambahkan  ada satu resource atau sumber energi yang sangat besar yang juga perlu dikembangkan untuk solar cell. ”Karena kita berada di negara tropis dan yang paling cocok adalah mengunakan tenaga matahari, dan ini belum banyak dimanfaatkan,” jelasnya Rabu (3/8).
Sementara untuk sumber energy matahari program tersebut sudah dilakukan BLH, misalnya untuk sekolah-sekolah yang mendapatkan penghargaan Adi Wiyata mendapatkan solar cell.
Solar cell tersebut dipasang disekolah-sekolah, itu yang menghasilkan listrik walaupun jumlahnya belum begitu besar. selain itu dengan program solar cell dapat mendorong serta menyadarkan murid-murid, bahwa kita punya energi besar dan mereka bisa mempelajari proses-prosesnya.
”Selain dipasang disekolah-sekolah, solar cell juga dipasang dilampu-lampu penerangan jalan milik pemkot dan secara massal masih belum direalisasikannya, karena masih kita kaji dulu metode-metode yang cocok, yang pertama murah, kedua perawatannya yang tidak rumit, karena untuk perawatan sangat krusial,” imbuhnya.
Perlu diketahui, program pengembangan energi baru terbarukan (EBT) sudah dilaksanakan oleh BLH kota Surabaya sejak 2014 dan sudah berjalan dua tahun lalu, namun dalam pelaksanaannya diterapkan disekolah-sekolah yang mendapat pernghargaan Adi Wiyata serta untuk lampu penerangan jalan umum (PJU).
Menurutnya Proses ini harus didukung oleh kebijakan-kebijakan strategis sehingga perlu segera dilakukan penangan serius oleh pemerintah untuk mendukung keamanan dan keberlanjutan energi solar cell.
”Kita sekarang ini lagi bergantung pada energi yang bersumber dari fosil. Sumber energy tersebut merupakan sumber energi yang terbatas dan menghasilkan emisi yang merusak lingkungan. Sementara kita mempunyai sumber potensi yang bisa dikembangkan. Ada yang jumlahnya terbatas dan ada yang tak terhingga,” kata Musdiq.
Musdiq mencontohkan energy angin, untuk mengembangkan energi tersebut BLH sudah kerjasama dengan ITS. Kerjasama dengan ITS untuk saat ini masih dalam taraf mengukur kecepatan angin di kota Surabaya. ”Kecepatannya belum begitu full, meskipun begitu kincir angin bisa menghasilkan listrik yang cukup besar,” terangnya. [dre]

Tags: