BLK Nasional di Kabupaten Sidoarjo Mulai Latih Pencari Kerja

Choirul Anam. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Siapa bilang Balai Latihan Kerja (BLK ) milik Nasional yang ada di Kab Sidoarjo mangkrak. Malah mulai sejak Bulan April 2019, kemarin, BLK yang dikelola oleh Kementerian Tenaga Kerja Indonesia, yang berdiri di Desa Kebaron Kec Tulangan itu, sudah mulai operasional melakukan pelatihan ketrampilan kerja pada peserta secara bertahap.
Menurut Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Dinas Tenaga Kerja Kab Sidoarjo, Choirul Anam SSTP, keberadaan UPT milik Kementerian Tenaga Kerja RI tersebut memang belum dilaunching secara resmi, oleh Menteri Tenaga Kerja RI, Muhammad Hanif Dhakiri, SAg, MSi.
Dari pihak Pemkab Sidoarjo sudah berusaha melakukan koordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja, namun mereka belum menyesuaikan dengan jadwal dari Menteri Tenaga Kerja RI.
“Kita sudah menghubungi Kementrian Tenaga Kerja sampai tiga kali, namun Kementerian Tenaga Kerja belum bisa menyesuaikan jadwal waktunya, akhirnya kita pakai tidak ramai-ramai, sambil akan tetap menunggu jadwal waktu dari Menteri Tenaga Kerja,” komentar Choirul Anam, Senin (29/7) kemarin.
Meski belum dilaunching secara resmi oleh Menteri Tenaga Kerja RI, BLK Nasional yang menempati luas lahan hibah dari Pemkab Sidoarjo sekitar 12 ha itu, kata Anam, sudah mulai melatih pencari kerja sampai 10 paket pelatihan. Pada tahun 2019 ini menurut jadwalnya, akan mengadakan pelatihan kerja sampai sebanyak 16 paket pelatihan.
Sepuluh paket pelatihan yang sudah dilakukan sambil berjalan menunggu waktu launching, kata Anam, diantaranya seperti pelatihan tentang ketrampilan di bidang garmen, pengelasan, teknik informasi komputer (TIK), otomotif, pelatihan mentor dan pemagangan. Total jumlah pesertanya sudah ada sekitar 160 orang.
“Sementara ini pesertanya dari Kab Sidoarjo, tapi nantinya peserta juga bisa dari luar Sidoarjo, karena BLK ini sifatnya Nasional,” kata Anam.
Untuk sementara ini, di BLK Nasional tersebut masih dikelola oleh sekitar 20 pegawai dibawah Kementerian Tenaga Kerja. Ada yang berstatus sudah ASN juga ada yang masih tenaga harian lapangan (THL ).
Pada tahun 2020 mendatang, informasinya akan banyak perekrutan pegawai di BLK Nasional itu. ASN Kab Sidoarjo, kata Anam, juga bisa mengajukan mutasi untuk menjadi ASN di Kementerian Dinas Tenaga Kerja RI yang nanti akan mengelola di BLK Nasional tersebut.
Diakui Anam, SDM dan fasilitas di BLK Nasional itu, saat belum tersedia mencukupi. Namun apabila dinilai mencukupi, suatu saat nanti pengelolaanya akan bisa diserahkan pada Kab Sidoarjo.
Anam mengatakan BLK Nasional tersebut didirikan untuk bisa memberi bekal pelatihan ketrampilan kerja bagi para pencari kerja. Sehingga diharapkan mempermudah pencari kerja melamar kerja.
Apalagi lulusan dari BLK Nasional ini, kata Anam, akan mendapatkan sertifikat kompetensi level Asia. Karena saat ini pencari kerja di Indonesia banyak mendapat saingan pencari kerja dari tenaga asing.
Konsep awal BLK Nasional ini, kata Anam, akan bisa mengarah pada BLK Internasional. Karena akan menjalin kerja sama dengan Negara China dalam pelatihan perakitan mobil.
“Juga diharapkan dari pelatihan ketrampilan kerja di BLK Nasional ini, akan bisa mencetak para wirausaha baru,” komentar Anam.
Berbagai upaya pelatihan kerja dari BLK Nasional ini, apakah nanti akan dipakai untuk melamar mencari kerja atau bekal ketrampilan membuka wirausaha, kata Anam, sasarannya adalah meningkatkan aspek ekonomi bagi mereka. Sehingga harapannya bisa ikut membantu mengurangi pengangguran dan mengurangi kemiskinan di daerah. (kus)

Tags: