BLK Telah Luluskan CPMI Uji Sertifikasi

foto ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
LK Wonojati Disnakertrans Jatim telah meluluskan sebanyak 20 orang Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang mendapatkan pelatihan. Mereka lulus uji sertifikasi oleh tim Lembaga Sertifikasi Profesi(LSP).
Pelaksanaan Uji Sertifikasi ini menjadi yang pertama dilakukan bagi angkatan I calon PMI yang telah dilatih di UPT BLK Wonojati selama 600 Jampel. Sekaligus yang pertama bagi calon PMI yang menerima program bantuan pelatihan serta uji sertifikasi melalui dana APBD Jatim tahun 2021.
Pelatihan ini merupakan bagian dari amanat implementasi UU 18 tahun 2017 tentang kewajiban pemerintah melatih calon PMI. Hal ini disampaikan Kepala UPT BLK Wonojati Malang, Nur Fadhil.
“Untuk angkatan II dan seterusnya masih dalam proses pembelajaran awal bahasa di BLK kami dari delapan angkatan yang teranggarkan di APBD Jatim,” katanya.
Sementara itu, Supervisi pelaksana Uji Kompetensi calon PMI, Sumali menyampaikan, 20 orang calon PMI ini tahap 1 yang dilaksanakan LSP Domestic Worker bagi lulusan siswa BLK.
Total tersedia 1.750 orang paket bantuan uji sertifikasi bagi pencari kerja/calon PMI mandiri atau perpanjangan termasuk untuk jabatan di 4 sektor formal yaitu elektronik, operator produksi, bangunan dan spa yang seluruhnya dibiayai APBD Jatim. Kepemilikan sertifikat kompetensi ini nantinya menjadi syarat calon PMI terdaftar di ID sistem BP2MI selain menjadi dokumen penting pengakuan ketrampilannya.
Sebagai informasi, jatim adalah provinsi pertama yang telah menganggarkan dan melaksanakan program pelatihan bagi calon PMI sesuai amanat UU 28 tahun 2017.
Untuk merealisasikan program tersebut telah ditunjuk 10 BLK milik Disnakertrabs Jatim sebagai pilot project. Program yang telah dianggarkan terdiri 631 orang bantuan paket pelatihan bagi calon PMI di jabatan informal dan 160 orang bantuan paket pelatihan bagi calon PMI di jabatan formal.
Selain itu tersedia 1.750 orang paket bantuan sertifikasi kompetensi baik bagi siswa/calon PMI yang dilatih di BLK Pemerintah juga dapat diakses oleh siswa/alumni Lembaga Pelatihan Kerja Swasta yang memiliki minat bekerja ke luar negeri atau calon PMI Mandiri atau perpanjangan.
Disisi lain, kondisi penyebaran covid19 baik didalam negeri maupun di negara tujuan penempatan PMI menjadi kendala pengisian lowongan kerja di luar negeri. Namun, berdasar Keputusan Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker terbaru, ada 53 negara yang masih membuka kedatangan calon PMI dinegaranya. Tentunya tetap dengan menerapkan standar Prokes yang berlaku di negaranya. [rac]

Tags: