BLT Dana Desa Fokus Warga Desa Rentan Sakit Kronis

Belum tersalurkannya bantuan covid-19 secara merata menginisiasi salah satu komunitas yang ada di masyarakat ini untuk melakukan pengadaan paket sembako dan membagikannya kepada warga terdampak secara mandiri.

Kota Batu, Bhirawa
Selama masa darurat pandemi virus corona atau covid-19, hampir semua anggaran pembangunan ada pengalihan untuk percepatan penanganan covid-19. Tak terkecuali Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD). Di Kota Batu, pengalihan DD ini menyasar pada warga pedesaan yang rentan sakit menahun atau kronis.
“Mekanisme pendataan penerima BLT DD ini dilakukan oleh Relawan Desa Lawan Covid-19, adapun basis pendataan ada di masing- masing RT dan RW,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Batu, M Chori, Senin (20/4).
Setelah dilakukan pendataan awal oleh RT dan RW, kemudian dilakukan Musyawarah Desa untuk validasi, finalisasi. Adapun untuk penetapan penerima BLT DD ditandatangani oleh Kepala Desa. Setelah itu dilakukan pengesahan oleh Kepala Daerah atau Camat selambat-lambatnya selama lima hari kerja.
Chori menjelaskan besaran BLT DD yakni Rp600 ribu per bulan per Kepala Keluarga (KK) yang diberkan selama tiga bulan sejak April 2020. Dan dari pergeseran anggaran di 19 Desa dari 3 Kecamatan yang ada di Kota Batu secara keseluruhan mencapai Rp60 miliar.
Diketahui, selain membackup warga pedesaan yang rentan sakit, BLT DD ini juga diprioritaskan kepada keluarga miskin yang belum terdaftar pada Program Keluarga Harapan (PKH), atau belum menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan juga warga yang kehilangan mata pencaharian.
Ditambahkan Ketua Asosiasi Petinggi dan Lurah (APEL) Kota Batu, Wiweko bahwa Desa yang memiliki DD di atas Rp 1,2 miliar harus mengalihkan dananya hingga 35 persen untuk covid-19. Dan rata-rata dari 19 Desa yang ada di Kota Batu mendapat DD di atas angka tersebut. Adapun untuk anggaran DD kurang dari Rp800 juta maka BLT yang dialokasikan maksimal 25 persen. Dan DD yang nilainya Rp800 juta hingga RP 1,2 M, maksimal 30 persen dari DD.
“Sedangkan DD lebih dari Rp1,2 M, BLT DD maksimal 35 persen,”ujar Wiweko.
Pria yang juga menjabat Kades Oro Oro Ombo ini mengataan dari anggaran yang dialihkan tersebut akan dimanfaatkan untuk biaya operasional, penyemprotan disinfektan, pembagian penyaluran bantuan sembako pada KK terdampak senilai Rp600 ribu. [nas]

Tags: