BLUD SMK Dapat Suntikan Modal Rp 19,2 Miliar

Dr Saiful Rachman

Satu Sekolah, Target Pendapatan Tembus Rp1 Miliar
Dindik Jatim, Bhirawa
Sekolah-sekolah kejuruan alias SMK di Jatim yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) mendapat angin segar dari Pemprov Jatim. Hal ini tak lepas dari ketersediaan anggaran yang telah dialokasikan dalam APBD Jatim 2018.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Saiful Rachman mengungkapkan, dalam P-APBD Jatim 2018 yang telah disahkan terdapat sejumlah pos anggaran yang meningkat. Salah satunya untuk dialokasikan bagi SMK yang berstatus BLUD. Dari total 20 BLUD SMK, anggaran yang akan diberikan sebesar Rp19,2 miliar.
“Anggaran itu akan didistribusikan langsung dari BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah ) Jatim ke SMK yang berstatus BLUD,” tutur Saiful dikonfirmasi kemarin, Senin (3/9). Anggaran tersebut, lanjut Saiful, merupakan anggaran pertama kali yang dikeluarkan Pemprov Jatim untuk menyokong pelaksanaan BLUD di sekolah. “Selanjutnya mereka yang sudah mendapat anggaran harus memperoleh pendapatan,” terang dia.
Menurut Saiful, anggaran tersebut merupakan modal awal yang akan digunakan sekolah untuk mengelola BLUD. Mulai dari administrasi perkantoran dan sebagainya yang hanya sekali diterima. “Jadi itu modal awal yang diberikan sekali saja untuk selamanya,” tutur dia.
Setelah mendapatkan modal awal, lanjut Saiful, sekolah dituntut untuk memenuhi target pendapatan yang sudah ditentukan sesuai core bisnis yang ada. Targetnya beragam, mulai dari yang paling kecil Rp 500 juta hingga lebih dari Rp 1 miliar. “Nanti direktur BLUD itu bisa mengambil sendiri atau merangkap dengna kepala sekolah. Prinsipnya harus profesional,” terang Saiful.
Selain untuk BLUD SMK, Saiful mengaku juga mendapatkan tambahan anggaran untuk peningkatan sarana prasaran SMK dan SMA double track sebesar Rp 125 miliar.
Sementara itu, Kepala SMKN 5 Surabaya Rinoto mengaku, informasi mengenai suntikan modal tersebut belum benar-benar diketahuinya. Namun, pihaknya menyambut positif upaya Dindik Jatim dalam mengupayakan BLUD SMK berjalan lebih optimal. “Selama ini masih dengar-dengar ada suntikan modal itu. Tapi detail dan pastinya belum tau,” ungkap Rinoto.
Pihaknya mengaku, BLUD SMK hingga kini masih dalam tahap mematangkan persiapan. Selanjutnya, pada 1 Oktober mendatang, BLUD SMK akan secara resmi dimulai. Core bisnis yang telah disiapkan sekolah mulai dijalankan. “Kita sudah siapkan enam core bisnis yang ada di tiap-tiap jurusan. Selain itu, ada tambahan core bisnis lain seperti kantin, auditorium, lapangan futsal serta Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP),” tutur dia.
Dengan adanya sejumlah core bisnis tersebut, Rinoto mengaku telah memasang target pendapatan minimal Rp 1 miliar per tahun. Tekad tersebut dia yakini akan tercapai dengan segala potensi yang dimiliki sekolah. “Kita juga punya lapangan sepakbola yang bisa difungsikan untuk core bisnis. Tapi tidak kita hitung dulu karena belum memenuhi kelayakan,” kata dia. Lebih lanjut Rinoto menambahkan, kendati sekolah memiliki fungsi tambahan berupa mencari pendapatan, fungsi pembelajaran tidak boleh berkurang. Seluruh core bisnis yang ada di jurusan khususnya, harus memiliki dampak dalam peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik.
“Tetap harus memiliki dampak untuk peserta didik. Kalau cuma untuk cari uang saja buat apa. Kualitas pembelajaran siswa itu yang paling penting,” pungkas Rinoto. [tam]

Tags: