Blusukan Pasar Tradisional, Cabup Kediri Dhito Tetap Tekankan Prokes

Cabup Kediri, Dhito saat Blusukan ke Pasar Tradisional Untuk Menemui dan Menyapa Warga dan Pedagang.

Kab Kediri, Bhirawa
Kampanye dimasa pandemi covid 19 menjadi perhatian yang cukup serius mengingat adanya peraturan penerapan aturan yang harus mematuhi protokol kesehatan untuk memutus penyebaran covid 19.

Menyikapi hal ini Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan protokol kesehatan memang sangat penting dalam masa pandemi covid 19, untuk itu dirinya bersama tim selalu menekankan dan memberikan contoh pada seluruh warga yang ditemuinya untuk selalu menerapkan Prokes.

“Saya tekankan kepada tim setiap turun menemui warga selalu mematuhi protokol kesehatan, jadi pertama kali sebelum menyebarkan apk pertama kali selalu saya berikan masker, supaya warga disetiap titik titik warga menggunakan masker, selanjutnya sebelumnya acara harus ada alat pencuci tangan, kita harus memberikan contoh” kata Mas Dhito usai blusukan di pasar tradisional di Desa Semen

Dia melihat di Kabupaten Kediri ini masih banyak masyarakat yang tidak mamatuhi Prokes, dari pakai masker, cuci tangan apalagi menjaga jarak.”Memang cukup sulit memberikan pemahaman pada masyarakat tentang Prokes ini, untuk itu perlu dilakukan di sosialisasi yang ekstra bagi pemerintah yang saat ini atau yang akan datang.”terangnya.

Sementara itu, dalam blusukan yang dilakukan di pasar tradisional kecamatan Senen, dia mengungkapkan ada beberapa persoalan. Diantaranya adalah soal jalan,jalan utama dari arah barat ke timur dan sebaliknya yang berada melintasi Pasar Semen seringkali tersendat akibat adanya aktifitas pasar.

Bahkan pada hari-hari tertentu jalan sengaja ditutup dibuat satu arah untuk mengurai kemacetan.Menindak lanjuti hal tersebut, Mas Dhito mengungkapkan, “Tadi saya sudah bertanya dengan beberapa pedagang, memang kondisinya ini kan sekarang sedikit mengganggu akses jalan,” katanya.

“Nampaknya para pedagang lebih nyaman kalau berjualan di sini, tapi kita juga akan carikan solusinya, apakah ini nanti perlu di relokasi atau tidak,” urai Mas Dhito mengenai isi diskusi dengan pedagang.

Mas Dhito menerangkan, kalau memang tidak perlu relokasi maka akan lebih ditata lagi untuk di jalannya maupun penataan di dalam pasar.“Tapi kalau memang perlu dilakukan relokasi maka kita akan berbicara dengan para pedagang satu persatu,” tuturnya.

Mas Dhito menambahkan, “Nanti kita kaji lagi tingkat efisiensinya, apakah efisien dengan kita lakukan relokasi atau tetap dipertahankan, tapi harus kita siasati bagaimana caranya supaya tidak mengganggu akses jalan termasuk lahan parkirnya.” tandasnya. (van)

Tags: