BMB Pertanyakan Kegiatan Rehab Sumur PU Pengairan

6-foto B lis- LSM BMB pertanayakan proyek sumur irigasi ke PU pengairan SampangSampang, Bhirawa
Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan barisan muda bangkit (BMB) mendatangi kantor PU Pengairan Sampang Senin (23/6). Mereka mempertanyakan program rehabilitasi sumur air tanah yang menelan anggaran 440 juta. “Bahkan di beberapa lokasi ada sumur milik PU Pengairan dibiarkan mangkrak tak berfungsi,” tegas Abdurrahman, ketua LSM BMB di hadapan kepala PU Pengairan dan jajarannya.
Menurut Abdurrahman di hadapan jajaran PU pengairan Sampang kemarin, anggaran PU Pengairan 2013 kurang lebih menelan biaya Rp 11.370.700.000,00, kemudian dari anggaran yang fantastik tersebut
ada salah satu program rehabilitasi sumur tanah yang menelan anggaran 440 juta, apakah kegiatan tersebut memang benar-benar tepat sasaran.
“Berdasarkan data yang kami miliki ada salah satu temuan sumur tanah proyek PU Pengairan yang berada di Desa Batu Karang Kecamatan Camplong hingga saat ini mangkrak dan tidak berfungsi. Kami menduga jangan-jangan ada beberapa kegiatan pengeboran sumur di lokasi lain yang juga tidak berfungsi dengan baik,” jelasnya.
Masih di katakan Abdurrahman selain temuan tersebut,  berdasarkan data yang dimiliki ternyata program pengeboran sumur tidak hanya berada di PU Pengairan saja, tetapi di beberapa instansi di Kabupaten Sampang juga melakukan kegiatan yang sama, seperti PU Cikatarung, Disperindagtam, Dishutbun dan Disperta. Apakah ini nantinya tidak tumpang tindih kegiatannya.
Sementara  Ir. Tony Moerdiwanto kepala PU Pengairan Sampang saat menemui LSM BMB kemarin, ia berterima kasih kepada mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya sebagai kontrol kegiatan kami, pada prinsipnya kami cukup terbuka dan transparan terhadap kegiatan yang berada di PU pengairan.
Berkaitan dengan program rehab sumur tahun anggaran 2013 itu sudah selesai dilaksanakan berada di 4 lokasi yakni di Desa Gebangan Kecamatan Banyuates, Desa Tamberuh Daya Kecamatan Sokobanah, Desa Karang Anyar Kecamatan Ketapang, Desa Majengan Kecamatan Jregik, dan Desa Pao Pale Laok Kecamatan Ketapang Sampang dengan pagu masing-masing mulai dari 65-90 juta.
“Sedangkan terkait temuan LSM BMB sumur tanah yang berada di Desa Batu karang Kecamatan Camplong tersebut, hal itu merupakan program tahun 2010 lalu dan sudah selesai diserahterimakan, namun setelah itu ternyata mesin kompanya hilang, dan kami sudah melaporkan pada pihak kepolisian dan hingga saat ini masih belum ada perkembangannya. Memang program pembuatan sumur ini tidak hanya berada di PU Pengairan, melainkan juga berada di instansi yang lain,” jelasnya. [lis]

Keterangan Foto: Sejumlah perwakilan LSM BMB pertanyakan proyek sumur irigasi ke PU pengairan Sampang. [Nurkholis/Bhirawa]

Tags: