BMI Universitas Darul Ulum Gugah Warga Mengenal Budaya Jombang

Penampilan Wayang Topeng Jatiduwur, Kesamben, Jombang saat tampil pada Konser Budaya di Auditorium Undar Jombang, Sabtu malam (10/11). [Arif Yulianto]

Jombang, Bhirawa
Sekumpulan anak muda yang juga merupakan mahasiswa yang tergabung dalam Bengkel Musik Indie (BMI) Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang menggelar konser budaya di Auditorium universitas setempat, Sabtu malam (10/11).
Konser budaya yang mereka gelar diharapkan dapat menggugah masyarakat Kabupaten Jombang agar mengetahui kesenian asli dari Jombang sendiri.
Sejumlah kesenian asli Jombang seperti Wayang Topeng Jatiduwur, Kesamben, Jombang dan Jaranan Dor dari Kecamatan Diwek, Jombang ditampilkan pada acara tersebut. Ditambah juga penampilan grup musik reagge Central Of Peace (C.O.P) dan Besut.
Menurut ketua panitia konser, Mita Anggraini yang juga merupakan salah seorang mahasiswi Undar Jombang, selama ini pihaknya telah melakukan survey terhadap sejumlah narasumber warga Jombang apakah mereka mengenal kesenian Jombang atau tidak.
“Ternyata mereka kurang mengetahui. Jadi, harapan kita setelah acara ini, masyarakat Jombang khususnya para pemuda itu mengenal tentang budaya Jombang,” kata Mita.
Mita menambahkan, survey tentang pengetahuan budaya itu dilakukan kepada sejumlah responden mulai dari siswa Sekolah Menengah Umum (SMU), hingga aparatur pelayanan masyarakat seperti polisi, dengan metode acak terhadap segala umur dan kalangan.
“Mereka kurang mengetahui tentang budaya itu, banyak yang bahkan, jawabannya salah,” tandas Mita.
Selain itu, Mita melanjutkan, pihaknya juga melakukan riset ke sejumlah lokasi yang menjadi keberadaan kesenian tradisional asli Jombang. Hasilnya, ada data yang valid jika kesenian-kesenian tersebut merupakan kesenian asli Kabupaten Jombang.
“Dan kita juga mengetahui ternyata begini kebudayaan di Jombang kondisinya,” singkatnya.
Sementara itu, atas digelarnya konser budaya tersebut, Sulastri (56), pemilik Wayang Topeng Jatiduwur, Kesamben, Jombang memberikan apresiasi positif. Sulastri mengatakan, ia bersyukur, kalangan muda di Jombang masih mau memperhatikan kesenian asli daerahnya.
“Masih mau, padahal masih muda. Masih mau, perhatian, masih mau mencari kesenian tradisional ini,” pungkas Sulastri. [rif]

Tags: