BNN Bekali Bimtek P4GN Penggiat anti Narkoba di Jatim

Pembekalan bimtek P4GN yang dilakukan BNN pusat untuk penggiatn anti narkoba di lingkungan Pemerintah dan pendidikan di Jatim, Rabu (20,3). [abednego/bhirawa]

BNNP Jatim, Bhirawa
Badan Narkotika Nasional (BNN) memberikan pembekalan bimtek (bimbingan teknis) Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) kepada penggiat anti narkoba di lingkungan Pemerintah dan pendidikan di Jatim, Rabu (20/3) di JW Marriott, Surabaya.
Pembekalan bimtek P4GN ini diberikan oleh Direktur Peran Serta Masyarakat BNN, Mohamad Jupri. Puluhan peserta dari lingkungan Pemerintah ini terdiri dari Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Lurah. Sementara dari pendidikan, terdiri dari Wakil Rektor (Warek) III di Universitas maupun Perguruan Tinggi.
“Penggiat anti narkoba ini didasari pada relawan-relawan yang sudah terbentuk. Kemudian mereka kita berikan bimtek, dan mereka inilah yang akan menjadi relawan dengan tugasnya melakukan kegiatan maupun sosialiasi P4GN di Jawa Timur,” kata Mohamad Jupri.
Fokus saat ini, sambung Mohamad Jupri, ada di lingkungan Pemerintah dan pendidikan. Untuk lingkungan pendidikan, nantinya penggiat maupun relawan anti narkoba bisa dari dosen, maupun dari sekolah-sekolah. Dari sekolah-sekolah ini akan dibentuk kader-kader anti narkoba.
“Terhadap dua fokus itu, harapannya bisa menekan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di lingkungan Pemerintah dan pendidikan,” harapnya.
Mohamad Jupri menjelaskan, nantinya para relawan ini akan memberikan sosialisasi dan penyuluhan tentang program P4GN. Mereka juga akan melaporkan adanya indikasi penyalahgunaan narkoba di lingkungan masyarakat, Pemerintah dan pendidikan.
“Nanti BNN atau aparat penegak hukumlah yang akan turun melakukan pemberantasan,” tegasnya. Masih kata Mohamad Jupri, para penggitan maupun kadera anti narkoba ini merupakan corong bagi BNN untuk melakukah kegiatan pencegahan. Bimtek ini yang kedua di Jatim, sebab tahun 2018 BNN sudah membangun kader-kader di Jatim.
“Bahkan tahun lalu penggiatnya ada dari lingkungan masyarakat. Saat ini memang targetnya di lingkungan pendidikan dan Pemerintah,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, Bambang Priambadha menambahkan, pembentukan penggiat anti narkoba ini dilakukan karena kurangnya kepedulian masyarakat terhadap apa yang terjadi pada lingkungannya.
“Saat ini (masyarakat, red) kita sudah mengabaikan kepedulian kita, melihat banyak pemuda-pemudi berkumpul di malam hari tanpa tujuan tidak ditegur. Padahal bisa saja itu awal masuknya narkoba di lingkungan kita,” tambahnya.
Melalui bimtek ini, pihaknya mengimbau para penggiat anti narkoba untuk membangkitkan kepedulian masyarakat. Terutama dalam hal bersama-sama memerangi narkoba.
“Para penggiat narkoba ini diharapkan dapat membangkitkan kepedulian masyarakat untuk bersama-sama bersinergi memerangi kejahatan narkoba dan bahaya penyalahgunaannya,” pesannya. [bed]

Tags: