BNN Kab.Malang Tangani 40 Pelajar Kecanduan Obat Batuk Komix

Kasi Rehabilitasi BNN Kab Malang Muhammad Khoirul

Kab Malang, Bhirawa
Berdasarkan data yang dimiliki Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Malang, terdapat 40 kasus pelajar kecanduan obat batuk cair merk Komix. Karena obat batuk cair tersebut bisa membuat mabuk atau halunisasi, sehingga obat batuk itu saat ini lagi trend di kalangan pelajar, di Kabupaten Malang.
Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi BNN Kabupaten Malang Muhammad Khoirul, Rabu (28/3), kepada sejumlah wartawan mengungkapkan, jika pada tahun lalu, pihaknya telah menangani sebanyak 40 kasus terkait pelajar mabuk obat batuk cair merk Komix.
Karena obat batuk cair merk Komix itu memiliki kandungan Dextrometrofam sebagai turunan dari opium atau heroin, tapi sudah dilemahkan. Sehingga jika diminum bisa menyebabkan mabuk, bila diminum secara berlebihan.
“Meski BNN sudah menemukan kasus terkait pelajar mabuk karena mengkonsumsi obat batuk Komix atau memang disengaja untuk digunakan mabuk. Namun pihaknya belum melakukan tindakan hukum. Sebab, hal itu belum ada aturan yang mengikat untuk menjerat pengguna obat batuk cair merk Komix,” jelasnya.
Sementara, lanjut Khoirul, BNN hanya dapat membantu dalam upaya untuk mereabilitasi pada pecandu obat batuk cair komix. Dan obat batuk cair tersebut saat ini belum masuk dalam daftar narkotika dan obat berbahaya (narkotika).
Namun, Komik itu masuk pada Undang-Undang (UU) Kesehatan. Sehingga siapa pun penggunanya yang sengaja meminum untuk keperluan agar mambuk, dalam hal ini BNN tidak bisa melakukan tindakan hukum
“Karena tidak ada UU-nya, maka para pelajar yang mabuk dengan meminum komik, tidak bisa dijerat dengan penyalahgunaan obat-obatan berbahaya saja. Sehingga mereka tidak bisa kami lakukan proses hukum, namun yang bisa kami lakukan yaitu merehabilitasi,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, jika ada orang meminum obat batuk cair dengan menggunakan minuman bersoda, hal itu patut dicurigai, jika orang tersebut sengaja untuk meminum obat itu bukan untuk menyembuhkan penyakit batuknya, tapi untuk dirinya bisa mabuk. Oleh karena itu, dirinya berharap kepada Kementerian Kesehatan (kemenkes) agar melakukan kebijakan khusus terkait pembatasan obat cair yang mengandung Dextrometrofam
“Sebab, selama ini tren mabuk Komix itu lebih dominan dilakukan oleh para pelajar tingkat SMP dan SMA. Karena sudah beberapa kali para pelajar itu mengonsumsi komik dibeberapa tempat, diantaranya di area Stadion Kanjuruhan, Taman Puspa Kepanjen, dan sejumlah tempat lainnya sering digunakan para pelajar untuk pesta mabuk Komix,” jelas Khoirul. [cyn]

Tags: