BNN Sidoarjo Latih Satgas Narkoba Siswa SMP

Sebanyak 38 siswa SMP di Kab Sidoarjo dipilih menjadi Satgas Narkoba di sekolahnya. [ali/bhirawa]

Sebanyak 38 siswa SMP di Kab Sidoarjo dipilih menjadi Satgas Narkoba di sekolahnya. [ali/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Ditserse Narkoba Polda Jatim dilibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kab Sidoarjo untuk melatih siswa-siswi SMP di Kab Sidoarjo yang ditunjuk menjadi Satgas Anti Narkoba. Sebanyak 36 siswa SMP mendapat pengetahuan tentang bahaya Narkoba.
Kanit Wasidik Ditserse Narkoba Polda Jatim, Kompol Agus Iriantono, yang memberikan pelatihan mengaku bangga dengan siswa SMP di Sidoarjo, yang bersedia menjadi Satgas Narkoba di sekolahnnya. Maka pengetahuan yang didapat para siswa tentang efek buruk Narkoba itu, diharapkan Agus agar disampaikan pada teman-teman lain di sekolahnya.
”Sebab bila Narkoba disalahgunakan maka akan merugikan penggunanya, sebab akan membuat ketergantungan sehingga bisa merusak masa depan diri dan masa depan bangsa,” kata Agus, Senin ( 13/4) kemarin, saat memberikan pelatihannya dalam rangka lomba sekolah bersih Narkoba.
Menurut Agus, Narkoba sebenarnya hanya digunakan untuk bidang kesehatan namun justru disalahgunakan, sehingga bisa merusak kesehatan. Contoh jenis Narkoba yang sering digunakan, seperti ganja, heroin, morfin, opium, ekstasi dan sabu.
”Pecandu dan pengedar jenis Narkoba  ini sering ditangkap. Para pengedar atau bandar Narkoba tak jera untuk mengedarkan barang bahaya ini, sebab meski harganya mahal namun menguntungkan. Ada salah satu jenis Narkoba yang per gram harganya bisa mencapai Rp1,8 juta,” kata Agus.
Menurut Agus, beberapa faktor pecandu memakai barang bahaya ini diantaranya karena faktor indivudu yang ingin mencoba. Dari faktor lingkungan dan faktor lainnya. Para siswa diminta dan dilarang agar jangan mencoba-coba ingin menggunakan Narkoba sebab bisa kecanduan.
Sebagai Satgas Narkoba di sekolah, siswa bersama guru diperbolehkan untuk memeriksa tas siswa di sekolah saat ada upacara. Karena saat tasnya digeledah sudah banyak siswa SMP yang mengkonsumsi pil koplo. ”Bila ada yang memakai Narkotika laporkan polisi, kalau sekolah sanggup bisa juga dibina oleh sekolah sendiri,” kata Agus.
Agus juga memberikan arahannya pada Satgas Narkoba di SMP, agar bila disuruh orang tak dikenal untuk memberikan barang yang tak jelas pada seseorang, harus berani menolak. Meski kadang orang itu memberikan upah berupa uang yang nilainya tinggi. Sebab siapa tahu barang tak jelas itu berisi Narkoba, para Satgas di SMP agar menyampaikan ini pada teman-teman lain di sekolahnya.
Sedangkan Kasi Pemberdayaan Masyarakat BNNK Sidoarjo, Agus Suwandi SH menyampaikan, pembetukan Satgas Narkoba di sekolahan diperlukan karena BNN tak bisa bekerja sendiri dalam mencegah peredaran Narkoba di sekolah.
Informasi yang didapat dari pelatihan Satgas Narkoba ini diharapkan Agus, agar dilanjutkan pada teman-teman di sekolahnya. Ini harapannya, agar jangan sampai ada siswa di sekolah yang terindikasi dalam penyalahgunaan Narkoba. ”Semoga adanya Satgas Narkoba ini ada manfaatnya di sekolah masing-masing,” kata Agus. [ali*]

Tags: