BNNK Mojokerto Luncurkan Taman Anti Narkoba

Wali Kota Mojokerto bersama Kepala BNNK dan Forkopimda Kota Mojokerto saat peresmian Taman Anti Narkoba Kota Mojokerto. [kariyadi/bhirawa]

(Tumbuhkan Kesadaran)
Kota Mojokerto, Bhirawa.
Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mojokerto membuat terobosan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menolak keberadaan dan peredaran Narkoba. Caranya yakni dengan membangun dan meresmikan Taman Anti Narkoba. Taman yang dibangun di Perumahan Magersari Indah Kota Mojokerto itu, merupakan satu-satunya Taman Anti Narkoba di Jatim.
”Pemkot Mojokerto memberikan support kepada BNNK yang luar biasa termasuk fasilitas. Taman Anti Narkoba merupakan satu-satunya Taman Anti Narkoba di Jatim, kami sampaikan ucapkan terima kasih kepada Walikota dan Pemkot Mojokerto yang telah memberikan supportnya kepada BNNK,” ujar AKBP Suharsih, Kepala BNNK Mojokerto usai peresmian.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus mengatakan, peredaran Narkoba ancaman besar Indonesia. ”Tanpa senjata, mereka ingin menguasai Indonesia melalui krisis mental. Narkoba merupakan bisnis yang mempunyai langganan tetap, awalnya diberi gratis tapi setelah kecanduan, berapapun harganya tetap dibeli,” tuturnya.
Wali kota menambahkan, tugas BNNK sangat berat karena Pemkot Mojokerto mencanangkan 2019, Kota Mojokerto bersih dari narkoba. Namun, lanjut Walikota, masalah penyalanggunaan dan peredaran narkoba harus ada peran serta semua masyarakat tidak hanya BNNK Mojokerto saja.
”Ini merupakan sebuah perwujudkan dari apa yang sudah saya canangkan yakni berkreasi, berinovasi untuk Mojokerto Service City. Salah satu inovasi BNNK bersama DLH untuk membangun Taman Anti Narkoba yang merupakan satu-satunya di Jatim,” urainya.
Harapannya, dengan dibangunnya Taman anti Narkoba memberikan motivasi kepada masyarakat Mojokerto agar ikut serta menanggulangi masalah Narkoba. Fasilitas yang ada di Taman Anti Narkoba akan terus dikembangkan di samping fasilitas yang sudah ada.
”Kita akan menggandeng CSR serta Dinas Arsip dan Perpustakaan untuk membuat perpustaan seperti di Alun-alun. Peredaran narkoba di Mojokerto cukup tinggi, kita peringkat 15 di Jatim. Ini tidak boleh dibiarkan harus ditanggulangi karena narkoba sudah mengarah ke semua elemen,” pungkasnya. [kar]

Tags: