Sidoarjo, Bhirawa.
Program Pemberantasan Pencegahan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang dilakukan BNNK Sidoarjo, kali ini mengarah ke Desa Tenggulungan Kecamatan Candi.
Menurut Kepala BNNK Sidoarjo, AKBP Supriyanto SH, harus diakui masyarakat saat ini rentan terhadap penyalahgunaan narkoba. Buktinya, kata anggota polisi ini, di negara Indonesia penyalahgunaan obat berbahaya ini berasal dari berbagai kalangan. Mulai kalangan bawah sampai atas, miskin kaya dan kalangan berpendidikan rendah sampai pendidikan tinggi.
“Sehingga pantas bila negara ini disebut sudah masuk dalam kondisi darurat Nakoba,” kata Supriyanto, saat mmberikan sambutannya saat mmbuka seminar pemberdayaan masyarakat pada kelmpok masyarakat rentan di Desa Tenggulunan, Kecamatan Candi, belum lama
ini.
Menurut Supriyanto, masyarakat jangan coba-coba terlibat penyalahgunaan narkoba. Baik sebagai pemakai atau jadi pengedar dan bandar. Jadi pemakai akan dapat merusak mental, sehingga akan merusak kehidupan dan masa depan. Jadi pengedar atau bandar kini pemerintah tegas sebab bisa dikenai hukuman mati.
Ia mengimbau agar hati-hati dalam pergaulan dunia modern saat ini. Sebab dari banyak kasus pengguna narkoba, mereka memakai karena bujuk rayu dan ajakan teman. “Kalau ingin sembuh harus segera direhabilitasi atau hubungi BNN Sidoarjo segera,” katanya.
Dokter Puskesmas Candi, M Arif Frijanto, yang diajak oleh BNNK Sidoarjo dalam kegiatan itu mengatakan, pecandu narkoba termasuk orang yang sakit. Sebab dengan memakai obat-obatan bahaya itu syaraf mereka menjadi terserang. Kalau overdosis bisa akibatkan kematian. [kus.adv]