BNNK Sidoarjo Pantau Bahaya Narkoba di 10 Pondok Pesantren

Tony Sugianto. [alikus/bhirawa].

Sidoarjo, Bhirawa
Sepuluh pondok pesantren di Kabupaten Sidoarjo telah mendapat sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di wilayah Kab Sidoarjo, Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Sidoarjo, dalam waktu dua bulan ini .
Kepala BNNK Sidoarjo, Tony Sugianto, mengatakan di 10 tempat Ponpes tersebut, petugas BNNK memberikan penyuluhan tentang Narkoba. Dan ditegaskan kalau Narkoba itu haram hukumnya.
“Alhamdulilah di 10 Ponpes tersebut bebas Narkoba,” jelas Tony Sugianto, Rabu (4/3) kemarin.
Titik 10 Ponpes yang sudah mendapatkan penyuluhan P4GN tersebut, diantaranya berada di wilayah Kec Jabon dan Kec Porong.
Untuk kegiatan P4GN di lingkungan Ponpes tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan Kemenag Sidoarjo. Ponpes mana yang perlu didatangi, kata Tony, yang menentukan dari pihak Kemenag Sidoarjo.
Informasi yang ada, di Kab Sidoarjo ini kurang lebih ada sekitar 100 an Ponpes. Namun yang dianggap aktif hanya sekitar 60 Ponpes saja.
Menurut Tony, apabila suatu santri salah menerima informasi tentang Narkoba akan bisa bahaya. Sebab ada suatu ceramah dari ustad, kalau Narkoba itu halal.
“Maka dalam kegiatan P4GN ini kita luruskan kalau Narkoba itu haram,” katanya.
Dikatakan Tony untuk kegiatan P4GN di lingkungan Ponpes memang baru tahun ini berjalan. Sebelumnya P4GN di lingkungan SD dan SMP. Data yang ia ingat, di lingkungan SMP, kegiatan P4GN ini sudah merambah pada sekitar 80 an SMP di Sidoarjo.
“Baik di SD, SMP maupun Ponpes, kita hanya penyuluhan saja tentang bahaya Narkoba, tidak melakukan tes urine,” katanya.
Saat ini kata Tony, Narkoba bisa disusupkan kemana saja oleh pengedarnya. Termasuk dimungkinkan saja bisa masuk ke lingkungan sekolahan dan Ponpes. Maka semua pihak harus waspada dan hati-hati. Maka mereka semua harus dapat informasi yang benar tentang bahaya Narkoba. (kus).

Tags: