BNNK Surabaya Uji Urine 500 Anggota PMII

Ketua Umum PB PMII Aminuddin Maruf beserta anggota menjalani tes urine oleh BNNK Surabaya, Kamis (16,4). [abednego/bhirawa]

Ketua Umum PB PMII Aminuddin Maruf beserta anggota menjalani tes urine oleh BNNK Surabaya, Kamis (16,4). [abednego/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Uapaya Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) memerangi bahaya narkoba dibuktikan dengan tes urine yang dilakukan kepada 500 anggota dan pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Bertempat di halaman kantor PWNU Jatim, satu persatu anggota PMII menjalani tes urine, Kamis (16/4).
Test urine yang dilakukan atas kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya ini, merupakan satu diantara rangkaian acara peringatan Hari Lahir (Harlah) PMII ke 55, yang dilaksanakan di Surabaya, 15-17 April 2015.
Ketua Umum Pengurus Besar PMII Aminuddin Maruf mengatakan, test urine ini untuk membuktikan bahwa anggota PMII terbebas dari penggunaan narkoba, terutama pengurus besar PMII bersih dari narkoba. Selain itu, tes urine ini merupakan wujud keterlibatan kami dalam program Pemerintah dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dalam pemberantasan narkoba.
“Tes urine ini sebagai pembuktian bahwa anggota dan pengurus PMII bebas dari narkoba. Kami juga turut serta terhadap program Pemerintah dalam pemberantasan narkoba,” terang Aminuddin Maruf kepada wartawan, Kamis (16/4).
Dijelaskan Aminuddin, jika dari tes urine ditemukan ada anggota maupun pengurus kami yang positif menggunakan narkoba, kami akan serahkan hal ini ke BNN. Terlebih lagi untuk upaya rehabilitasi jika ditemukan anggota yang menggunakan narkoba.
“Jika nantinya ada angggota maupun pengurus PMII yang positif menggunakan narkoba, sanksi tegasnya adalah penggantian posisinya di struktur kepengurusan kami. Untuk penindakannya, kami serahkan sepenuhnya kepada BNN,” tegas Aminuddin.
Selain menjalani tes urine, pada peringatan Harlah PMII ke 55 ini, seluruh anggota akan melakukan donor darah. Nantinya, sambung Aminuddin, diselah donor darah juga akan diadakan acara santunan kepada fakir miskin dan anak yatim.
Sementara itu, Kepala BNNK Surabaya AKBP Suparti menambahkan, program pemberantasan narkoba oleh Pemerintah dirasa cukup besar pengaruhnya. Ini dibuktikan dengan kepekaan terhadap bahaya narkoba dikalangan masyarakat dan organisasi. Selain itu, bukti kongkritnya terlihat dari berbagai lapisan masyarakat, mahasiswa, maupun organisasi melakukan test urine untuk memastikan mereka bebas dari narkoba.
“Kepekaan organisasi PMII terhadap bahaya narkoba cukup bagus. Secara tidak langsung mereka mendukung program dari BNN yaitu rehabilitasi 100 ribu pencadu narkoba,” tegas AKBP Suparti.
Pihak BNNK Surabaya, kata dia, juga telah berkoordinasi dengan PMII, jika ditemukan positif menggunakan narkoba, maka akan dilakukan rehabilitasi. “Rehab itu kan tujuannya untuk memulihkan dari ketergantungan, bukan untuk menghukum. Sehingga tidak perlu ada yang ditakutkan jika harus melakukan rehabilitasi,” tandasnya. [bed]

Rate this article!
Tags: