BNNP Ajak Warga Kelurahan Perak Timur Cekal Narkoba

Bimbingan teknik program P4GN BNNP Jatim di Kelurahan Perak Timur, Rabu (14/12). [abednego/bhirawa]

Bimbingan teknik program P4GN BNNP Jatim di Kelurahan Perak Timur, Rabu (14/12). [abednego/bhirawa]

(Bimbingan Teknik Program P4GN di Masyarakat)
Surabaya, Bhirawa.
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim kembali menggalakkan program P4GN di lingkungan masyarakat. Bertempat di Kantor Kelurahan Perak Timur, BNNP menggelar bimbingan teknik (bimtek) dengan membagikan ilmu cegah dan tangkal (cekal) peredaran gelap narkoba kepada warga Perak Timur, Rabu (14/12).
Dihadiri sekitar 30 orang, bimtek BNNP dibuka oleh Lurah Perak Timur Drs Harry Sistriyono. Dalam sambutannya, Harry mengajak para orang tua untuk bertanggungjawab terhadap keluarganya, guna terhindar dari narkoba.
Terlebih peredaran gelap narkoba juga masuk di lingkungan anak-anak maupun remaja. Sebagai orang tua, Harry menghimbau agar para bapak dan ibu sama-sama memprotek putra putrinya dari yang namanya narkoba.
“Tantangan kita sebagai orang tua jaman sekarang yakni, menjaga dan mencegah anak-anak kita dari bahaya peredaran gelap narkoba. Jangan sampai putra putri bapak ibu mainan narkoba,” kata Harry sembari membuka bimtek P4GN oleh BNNP Jatim, Rabu (14/12).
Selain merusak mental, sambung Harry, orang yang berurusan dengan narkoba bisa terjangkit HIV AIDS. Bahkan, narkoba bisa juga membuat seseorang berbuat kriminal. Dan itu mengakibatkan hilangnya kepercayaan, baik dari keluarga maupun di masyarakat. Apabila ada keluarga maupun tetangga yang bersinggungan dengan narkoba, sekali lagi Harry menghimbau untuk para warga segera melaporkan hal itu ke Polisi maupun ke BNNP.
“Bimtek oleh BNNP ini, akan menjelaskan tentang narkoba. Tolong disebarkan ke masyarakat ilmu yang didapat kali ini. Terutama pada putra putri bapak ibu yang sudah SMP dan SMA, agar tidak kebanyakan merokok, maupun memakai obat-obatan terlarang,” harapnya.
Sementara itu, Kasi Pemberdayaan Masyarakat (Dayamas) BNNP Jatim Kompol Erwin Annas menambahkan, bimtek ini dilakukan untuk menyamakan persepsi masyarakat tentang bahaya peredaran narkoba. Dalam program P4GN, masyarakat diajarkan tentang cara mencegah dan menangkal masuknya narkoba di lingkup keluarga maupun lingkungan. Selain menyisir di lingkungan masyarakat, bimtek P4GN juga masuk ke lingkup pendidikan, pemerintahan dan dunia usaha.
Dengan bimtek ini, sambung Annas, masyarakat awam akan tahu tentang apa itu Napza (narkotika, psikotropika dan zat adiktif). Selanjutnya mereka akan tahu bahwa orang yang bersingungan dengan narkoba akan mendapati dua konsekuensi yang dijalani. Pertama, jika dia masuk dalam kategori pengedar ataupun bandar, konsekuensinya yakni berurusan dengan hukum dan dipidana penjara. Kedua, jika dia seorang pengguna, maka akan dilakukan asessment terpadu guna direhabilitasi dan dipulihkan dari ketergantungan narkoba.
“Semoga dengan adanya bimtek ini, masyarakat dapat tahu dan menimgkatkan pengetahuan tentang bahaya maupun ciri-ciri narkoba. Baik itu dari segi ciri-ciri pengguna narkoba maupun modus peredarannya. Jika nantinya di Kelurahan Perak Timur ada hal yang bersingungan dengan narkoba, bisa segera diinfokan ke BNNP Jatim,” tegas Kompol Annas. [bed]

Tags: