BNNP Jatim Gencarkan Razia Narkoba Jelang Natal dan Tahun Baru 2019

Brigjen Pol Bambang Budi Santoso [abednego/bhirawa]

BNNP Jatim, Bhirawa
Menjelang Natal dan Tahun Baru 2019, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim intensif melakukan razia terhadap peredaran gelap narkoba di Jatim. Razia ini dilakukan bersama stakeholder dan instansi terkait guna menjaga suasana Jawa Timur aman dan kondusif, serta terhindar dari peredaran gelap narkoba.
“Jatim harus aman, nyaman dan terhindar dari peredaran penyalahgunaan narkoba,” kata Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Bambang Budi Santoso kepada Bhirawa, Kamis (6/12).
Razia ini, sambung Bambang, tetap digencarkan dan terpadu dengan instansi penegak hukum lainnya. Terlebih fokus pada dugaan peredaran gelap narkoba pada malam pergantian tahun. Kerjasama seluruh stakeholder menurut Bambang sangatlah penting dalam mencegah maupun mengungkap kasus peredaran gelap narkoba di Jatim.
“Razia tetap kita lakukan dan gencarkan. Kalau saya kasih tahu, namanya bukan razia,” tegas Bambang.
Mantan Kepala BNNP Papua ini menambahkan, fokus razia tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya. Untuk mencegah peredaran narkoba saat malam pergantian tahun, pihaknya menggandeng pihak Imigrasi. Terkait razia tempat-tempat hiburan malam, Bambang enggan berspekulasi. Namun pihaknya sudah mempunyai target tersendiri dalam sasaran razia.
“Kita tetap memantau. Kami juga gandeng dari Imigrasi untuk razia yang kita gencarkan,” ucapnya.
Tak hanya razia, BNNP Jatim juga menggencarkan pengungkapan jaringan-jaringan peredaran gelap narkoba. Seperti pada Senin (3/12) lalu, BNNP Jatim mengamankan dua orang pengedar narkoba jaringan Kota Mojokerto berinisial WH (34) dan MN (37). Tak hanya tersangka, petugas BNNP Jatim turut membenarkan barang bukti narkoba jenis sabu seberat 600 gram lebih yang siap diedarkan.
“Kita berupaya menekan jangan sampai peredaran ini sampai di wilayah Jatim pada saat Natal dan Tahun Baru. Jadi bukan sifatnya razia saja, tapi diimbangi dengan pengungkapan kasus,” ungkapnya.
Masih kata Bambang, pengungkapan ini sebagai wujud menekan jangan sampai peredaran narkoba ini masuk ke wilayah Jatim dan menjadi primadona. “Intinya kita menekan peredaran gelap narkoba di Jatim. Sehingga jaringan-jaringan (narkoba) ini tidak bisa menjadikan Jatim sebagai pangsa pasarnya,” pungkasnya. [bed]

Tags: