BNNP Jatim Musnahkan 24,4Kg Sabu Jaringan Malaysia

Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jatim I, Muhamad Purwantoro, Kepala BNNP Jatim,Brigjen Pol Bambang Priyambadha , Kepala Bakesbangpol Jatim,Jonathan Judianto, menunjukkan barang bukti 24,4 kilogram sabu di Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
Kepala BNNP Jatim,Brigjen Pol Bambang Priyambadha saat memasukkan barang bukti ke incinerator Selasa (3/9). [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim bersama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Pelabuhan Tanjung Perak memusnahkansebanyak 24,4 kilogram sabu. Puluhan kilogram barang haram itu berasal dari jaringan Malaysia.
Dari hasil ungkap ini, BNNP mengamankan empat tersangka berinisial FR asal Sidoarjo, IW asal Balikpapan, AS asal Bangkalan dan satu perempuan berinisial HK asal Sidoarjo. Keempat tersangka merupakan kurir yang mengirimkan puluhan kilogram sabu dari Malaysia ke Sampang, Madura.
Turut hadir dalam pemusnahan barang bukti puluhan kilogram sabu ini, diantaranya Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jatim I, Kepala BNNP Jatim, Gubenrnur Jatim atau diwakili Kepala Bakesbangpol Jatim, Pangdam V Brawijaya atau yang mewakili. Selanjutnya puluhan kilogram sabu ini dimasukkan ke dalam incinerator atau mesin pembakar maupun pemusnah narkoba.
“Pengungkapan sabu ini merupakan kerjasama BNNP Jatim bersama DJBC Pelabuhan Tanjung Perak,” kata Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Bambang Priyambadha.
Bambang menjelaskan, untuk mengelabuhi dari petugas X-ray, sabu tersebut dikemas dan dimasukkan dalam funitur berupa lemari. Setelah dirasa mencurigakan, petugas Bea Cukai bersama petugas BNNP membongkar furnitur lemari tersebut. Benar, setelah dibongkar ternyata isinya puluhan kilogram narkotika jenis sabu.
“Kerjasama kami dengan Bea dan Cukai cukup baik. Setiap ada hal yang dianggap mencurigakan, pihak Bea Cukai selalu mengkoordinasikan ke BNNP. Intinya, ayo bersama-sama memerangi peredaran gelap narkoba di Jatim,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jatim I, Muhamad Purwantoro menambahkan, kerjasama dan sinergi aparat terkait perlu digalakkan. Terutama dalam hal mengantisipasi masuknya narkotika di Jatim. Pihaknya juga mengapresiasi komitmen BNNP Jatim yang terus berusaha melakukan penangkapan dan penegakkan serta menekan peredaran narkoba di Jatim.
Purwanto menambahkan, pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan terhadap barang yang masuk. Baik melaui bandara maupun pelabuhan. Terutama barang dalam jumlah yang besar. Sebab saat ini modus baru penyelundupan sabu adalah lewat penitipan barang bekas seperti pakaian dan perabotan.
“Tapi, kami tetap butuh petunjuk awal untuk mengidentifikasi, mana barang-barang yang diduga menjadi tempat penyimpanan sabu,” tegasnya. [bed]

Tags: