BNNP Jatim Peringati HANI 2022 sebagai Refleksi Semangat War On Drugs

Peringatan Hari Anti Narkotika Nasional 2022 di Kantor BNNP Jatim, Senin (27/6).

Surabaya, Bhirawa
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim memperingati Hari Anti Narkotika Nasional (HANI), Senin (27/6). Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Mohamad Aris Purnomo menyatakan, HANI ini merupakan refleksi kebangkitan semangat War Or Drugs atau perang melawan narkotika.

“HANI tidak diperingati sebagai sebuah perayaan. Melainkan diharapkan menjadi momentum kebangkitan semangat War On Drugs dari seluruh elemen masyarakat di negeri tercinta Indonesia, khususnya di Jawa Timur,” kata Brigjen Pol Mohamad Aris Purnomo saat membuka peringatan HANI 2022 di Kantor BNNP Jatim, Senin (27/6).

Aris menjelaskan, permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika saat ini, khususnya di Jatim sangat mengkhawatirkan. Bahkan hal itu tidak hanya terjadi di perkotaan saja, tetapi sudah menyebar hingga pelosok Desa. Pada 2021 BNNP Jatim bersama BNN Kabupaten/Kota jajaran memetakan kawasan rawan narkoba di Jatim, yakni sebanyak 155 kawasan rawan.

Pada 2019, sambung Aris, Jawa Timur termasuk 10 wilayah pengungkapan kasus terbesar. Yaitu sejumlah 4.674 kasus berhasil diungkap. Bahkan dari ribuan kasus itu 3 jenis narkotika yang paling banyak disalahgunakan, yakni sabu, ekstasi dan ganja. Untuk itu dibutuhkan komitmen, semangat, tekad dan sinergi yang kuat dalam mengatasi permasalahan yang muncul tanpa batas.

“Memerangi narkoba sampai tuntas menjadi prioritas Pemerintah bersama dengan masyarakat. Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu yang telah mendukung gerak langkah BNN guna menyelamatkan generasi muda dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Semoga sinergi dan kolaborasi ke depan terjalin semakin erat,” ungkapnya.

Alumnus Akpol 1988 ini menambahkan, rangkaian puncak peringatan HANI 2022 mengangkat tema nasional ‘Kerja Cepat, Kerja Hebat Berantas Narkoba di Indonesia’.

Selaras dengan tema tersebut, BNN mengakselerasi dan mengoptimalkan kinerja dalam upaya P4GN melalui strategi, Soft Power Approach, Hard Power Approach dan Smart Power Approach.

Pendekatan Soft Power Approach, sambung Aris, mensyaratkan adanya sinergi BNN dengan stakeholder untuk membangun ketahanan diri pada lingkup terkecil dengan program utama yaitu Desa Bersinar. Pada 2022 dilaksanakan di 53 Desa/Kelurahan yang ada di Jawa Timur. Ada juga program rehabilitasi, yakni intervensi berbasis masyarakat, serta pemberdayaan alternatif (Lifeskill).

“Di lingkungan pendidikan, kami telah membuat kurikulum terintegrasi P4GN untuk tingkat SD/MI, TK/RA, dan PAUD/KB. Serta menginsert dalam produk yabg sedang kekinian, misalnya Tiktok bertema War On Drugs,” tegasnya.

Kedua, lanjut Aris, strategi Hard Power Approach menekankan tindakan represif melalui aspek penegakan hukum yang tegas dan terukur dalam penanganan sindikat narkoba. BNNP Jatim bersinergi dengan aparat penegak hukum di wilayah Jatim, dengan menindak tegas para pelaku kejahatan tindak pidana narkotika agar mendapat hukuman maksimal.

Strategi ketiga, masih kata Aris, Smart Power Approach. Yakni BNN melakukan penanggulangan permasalahan narkoba dengan memanfaatkan penggunaan teknologi informasi dan memaksimalkannya di era digital dalam segala aspek P4GN. Salah satunya dengan meningkatkan teknologi intelijen serta pemutakhiran data secara digital.

“Terbaru, kami launching aplikasi simpel versi android untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan di BNNP Jatim,” pungkasnya. [bed.dre]

Tags: