BNPB Berencana Pasang EWS Gunung Berapi di Tiga Kabupaten Jatim

Kabid Pencegahan & Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Andhika N Sudigda menjelaskan terkait rencana pemasangan EWS Gunung Berapi. [Abednego/bhirawa]

BPBD Jatim, Bhirawa
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana memasang Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini Gunung Berapi di tiga Kabupaten yang ada di Jawa Timur. Bersama BPBD Jatim, pemasangan EWS ini rencananya dipasang di Kabupaten Lumajang, Probolinggo dan Malang.

“Setelah rapat koordinasi dengan BNPB pada Jumat (20/1) lalu. Rencananya pemasangan EWS Gunung Berapi ini dilakukan di Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Malang,” kata Kabid Pencegahan & Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jatim, Andhika N Sudigda mewakili Kalaksa BPBD Jatim, Rabu (25/1).

Andhika menjelaskan, pada rakor pekan lalu membahas terkait rencana penyiapan pemasangan alat peringatan dini di wilayah Jatim. Alat yang dipasang adalah Early Warning System ataupun sirine. Karena pemasangan EWS maupun sirine ini masih menunggu dan menyesuaikan kondisi yang ada di lapangan.

Ditanya perihal jumlah EWS yang dipasang, Andhika belum bisa merincikan hal tersebut. Karena nantinya akan ada survei yang dilakukan Tim BNPB bersama BPBD Jatim dan BPBD Kabupaten setempat. Sehingga nantinya akan diketahui apa yang dibutuhkan di daerah tersebut.

“Infonya Rabu (25/1) ini Tim BNPB meluncur ke Lumajang untuk survei titik lokasi yang mau dipasang EWS atau hanya sirine untuk penyebarluasan informasi. Jumlahnya kita belum tahu pasti, karena menyesuaikan kondisi di lapangan,” jelasnya.

Pihaknya menambahkan, tiga Kabupaten itu dipilih BNPB karena EWS yang dipasang ini terkait gunung berapi. Jadi, bukan pemasangan EWS banjir, tsunami dan tanah longsor. Namun ini EWS gunung berapi. Bahkan dalam 2 tahun ini di daerah tersebut, terakhir mengalami bencana erupsi Gunung Semeru.

“Pemasangan EWS Gunung Berapi ini dalam rangka mengantisipasi hal tersebut. Kemungkinan dilakukan di Gunung Semeru dan Gunung Bromo dulu,” ucapnya.

Andhika berharap, semoga bantuan-bantuan dari pusat ini diprioritaskan di Jatim. Di wilayah tersebut sudah ada EWS, yakni di Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang. Namun Tim dari BNPB, BPBD Jatim dan BPBD Kabupaten setempat akan melakukan survei untuk mengetahui lokasi yang mau dipilih.

“Dari hasil survei ini nantinya akan menentukan apakah perlu ditambah, efektif kah kalau ditambah. Kalau tidak, mungkin ditambah penyebarluasannya atau diseminasinya maupun sirine nya saja,” pungkasnya. [Bed.gat]

Tags: