Bocah Yatim Tanpa Anus di Kabupaten Sampang Ingin Hidup Normal

M Fahri bocah tanpa anus, saat bersama sang ayah.

Sampang, Bhirawa
M Fahri bocah berusia enam tahun, anak yatim setelah ibundanya meninggal, ingin menjalani hidup normal, namun faktor ekonomi dan kemiskinan membuat ia bersama sang ayah hanya pasrah menahan sakit setiap hari akibat tanpa anus sejak lahir.
M. Fahri (6) putra dari pasangan suami istri (Pasutri) Husairi (52) dan almarhum Halimatus Sakdiyah (33), warga Dusun Kebun, Desa Batorasang, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, hanya bisa menangis menahan rasa sakit. Fahri menjalani hidup tanpa anus sejak lahir.
Alasan sederhana orang tuanya yang enggan membawanya berobat ke dokter karena keterbatasan ekonomi, karena kedua orang tuanya dari kalangan keluarga miskin, bahkan Fahri harus kehilangan ibundanya sejak berumur 4 tahun. Alhasil bocah kecil itu hanya bisa pasrah menahan sakit yang menderanya.
Orang tua Fahri, tergolong keluarga miskin dan tidak mempunyai biaya berobat untuk membawa anaknya ke dokter. Apalagi ibu kandungnya telah meninggal dunia semenjak Fahri berusia 4 tahun. “Keinginan berobat dan operasi hanya mimpi karena keterbatasan ekonomi, saya berharap ada uluran tangan yang bisa meringankan derita Fahri,” kata Hasib Riyansah, warga setempat, Selasa (5/5).
Hasib yang kebetulan mewakili orang tua Fahri juga berkeinginan agar anak yatim itu bisa sekolah seperti anak-anak pada umumnya. “Siapapun yang ingin menyumbang bisa datang ke gubuk Husairi atau bisa menghubunggi nomer 083123214132,” imbuhnya.
Sekali lagi pihaknya berharap ada uluran tangan dari pemerintah daerah maupun provinsi agar Fahri bisa segera dioperasi untuk menjalani hidup normal, bahkan dapat menempuh pendidikan yang layak. Sementara itu, orang tua Fahri hanya terdiam dan menahan rasa sedih sembari meneteskan air mata sesekali melihat putranya menahan sakit.[lis]

Tags: