Bojonegoro Siaga Merah, Hewan Ternak Diungsikan

Rombongan Bupati Tuhan, H. Fathul Huda, Ketua DPRD dan Plt. BPBD Kabupaten Tuban saat naik perahu karet menuju lokasi salah satu Dusun di Desa Ngadipuro Kecamatan Widang yang terisolir akibat luapan suangai bengawan solo. (khoirul huda/bhirawa)

Rombongan Bupati Tuhan, H. Fathul Huda, Ketua DPRD dan Plt. BPBD Kabupaten Tuban saat naik perahu karet menuju lokasi salah satu Dusun di Desa Ngadipuro Kecamatan Widang yang terisolir akibat luapan suangai bengawan solo. (khoirul huda/bhirawa)

(Bupati Ketua DPRD Tuban Datangi Wilayah Terisolir)
Bojonegoro, Bhirawa.
Kamis (1/12) pukul 08.00 WIB Bengawan Solo di Bojonegoro naik statusnya menjadi Siaga Merah atau siaga tiga. Luapan bengawan menyebabkan puluhan ternak milik warga yang ada di di desa Ngulanan dan Ngablak Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro terpaksa diungsikan, lantaran volume mulai naik sejak beberapa hari lalu.
Salah seorang warga Desa Ngablak Rokim, mengatakan saat ini wilayah dua desa sudah mulai terkena banjir, akibat hujan yang mengguyur wilayah tersebut. “Ada 21 rukun tetangga (RT) di desa Ngablak, dan 4 RT di Ngulanan yang terdampak banjir,” ujar Rokim, di lokasi banjir.
Dia menjelaskan, banjir yang terjadi akibat luapan Bengawan Solo tidak bisa menampung debit air, sehingga banyak warga mengungsikan ternaknya sapi, dan kambing ke tempat yang aman. “Kami terpaksa memindahkan ternak, karena kandangnya sudah tergenang air,” jelas Marsudi yang miliki dua ekor sapi.
Dia mengungkapkan, tahun lalu banyak ternak warga yang sakit karena kandangnya terendam air dan sebagian hewan ternak terjangkit penyakit. Suparman salah seorang warga lainnya mengatakan, puluhan ternak milik warga tersebut dipindahkan ke tempat aman, yang rumah ataupun wilayah tempat tinggalnya berada di ketinggian. “Setiap banjir para pemilik ternak, kewalahan untuk memikirkan cara agar hewan miliknya tidak terkena wabah penyakit,” ujar Suparman.
Warga Mengungsi
Sementara itu, banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo yang terjadi Kamis (1/12) pada pukul 08.00 wib di papan duga Taman Bengawan Solo (TBS) menyentuh angka 15.02 pheilschall masuk siaga merah atau siaga tiga, masih merendam wilayah Bojonegoro seperti ledok wetan dan ledok kulon Kecamatan kota Bojonegoro. Sehingga gelombang pengungsian masih terjadi. Sedikitnya 220 kepala keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman di gedung serbaguna.
Bahkan ketinggian air yang merendam rumah warga terus meningkat, hingga mencapai 1 meter. Selain terendam banjir di jalan lorong, puluhan rumah warga juga terendam banjir. Karena ketinggian air terus bertambah, warga yang sebelumnya bertahan di rumah mereka, memilih untuk mengungsi. “Tercatat 220 kepala keluarga yang mengungsi ke gedung serbaguna Dewi Setyowati setempat,” ungkap petugas kesehatan, Nurul Azizah di tempat pengungsian.
Menurut salah seorang warga, Sumantri, banjir yang terjadi kali ini merupakan banjir yang besar pada tahun ini. Banjir yang menggenangi telah terjadi dua hari. Meski sebelumnya sempat surut, namun karena intensitas hujan yang tinggi dan Sungai bengawan solo meluap, banjir kembali menggenangi rumah warga. “Ratusan warga sudah diungsikan ke Gedung Serbaguna yang berasal dari Kelurahan Ledok Wetan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo.
Wilayah Terisolir
Sementara itu, satu hari setelah menetapkan tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor, Bupati Tuban H. Fathul Huda bersama Ketua DPRD setempat HM. Miyadi, S.Ag mendatangai sejumlah warga yang lokasinya terisolir akibat dampak dari luapan suangai bengawan solo di Desa Ngadirejo Kecamatan Widang Kabupaten Tuban kemarin (1/12).
Pada kesempatan itu, Bupati Huda, Ketua DPRD dan Plt Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Drs. Joko Ludiyono, M.Si juga menyerahkan bantuan sembako pada warga, serta secara pribadi Bupati yang terkenal dermawan itu membagikan uang pada sejumlah warga yang terdampak.
“Kita sudah memikirkan bagaimana solusi terbaik untuk warga yang setiap tahun kebanjiran ini akibat luapan suangai bengawan solo, kita juga sudah berbuat dan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk mengatasi problem tahunan seperti ini,” kata Bupati saat konfirmasi Bhirawa (1/12).
Bupati juga meminta pada seluruh aparat terkait untuk siaga, apalagi selama empat hari terakhir debit air bengawan solo di Wilayah Kabupaten Tuban pada siaga merah (Siaga III), apalagi kondis pada hulu kabarnya hujan terus turun yang secara otomatis akan berdampak pada seluruh wilayah yang diliwati sungai terpanjang ini. “Jangan ada anak sekolah yang tidak bisa berangkat sekolah dikarenakan terisolir, petugas harus jemput bola, apalagi sebagain anak-anak kita ada yang lagi ujian, begitu juga kalau ada keluarga yang sakit,” terang Bupati Huda.
Sementara itu, dari data BPBD Kabupaten Tuban, hingga saat ini (1/12), terdapat 43 Desa dari 5 Kecamatan diantaranya Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang, Parengan dan Kecamatan Widang yang wilayahnya banjir akibat dampak dari luapan suangai bengawan solo. “Untuk jumlah KK yang tergenan sekitar 4.654, sedangkan untuk jumlah jiwa 14.911, itu per pukul 12 siang tadi, apalagi saat ini hujan lagi, kita belum bisa memastikan bertambah berapa lagi,” kata Joko Ludiyono.
Dari Data BPBD juga menyuebutkan, hingg saat ini terdapat 61.065 Km jalan yang terendam, 3 jembatan, 24 sekolahan, 8 Masjid, 20 Mushola serta 2,597 Ha lahan pertanian, mulai dari sawah, tegalan, tabak dan pekerangan yang juga ikut terendam banjir.
BPBD Kabupaten Tuban juga memita warga bantaran sungai bengawan solo, waspada banjir karena ketinggan air terus mengalami peningkatan, serta diminta segera mengungsi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. “Kami meghimbau masyarakat untuk waspada, segera mengungsi di tempat yang sudah kami sedakan dimasing-masing kecamatan,” kata Joko Ludiyono.
Sementara itu pantauan ketiniggian air di papan duga bojonegoro pada pukul 12 siang berada pada angka 15,05 phielschal, sedangkan di papan duga kecamatan babat, Lamongan ketinggian air berada pada titik 8,57 phielscal, ketinggian ini berate sudah melampaui batas siaga merah pada titik 8,00 phielsal. [bas,hud]

Tags: