Bondowoso Jadikan Bambu Produk Unggulan

Beragam jenis produk kerajinan yang akan dikelola dari bambu ini. Seperti mebeler, aksesoris rumah tangga, bahkan aksesoris otomotif yang kian hari peluang pangsa pasar terbuka lebar dan sangat menjanjikan.

Beragam jenis produk kerajinan yang akan dikelola dari bambu ini. Seperti mebeler, aksesoris rumah tangga, bahkan aksesoris otomotif yang kian hari peluang pangsa pasar terbuka lebar dan sangat menjanjikan.

Bondowoso, Bhirawa
Pemkab Bondowoso terus mengembangkan bambu. Sekitar 24 ribu hektar lahan kritis akan  dimanfaatkan untuk ditanam berbagai jenis pohon bambu. Nantinya, setelah menghasilkan, bambu tersebut akan dijadikan berbagai ragam produk untuk industri.
Bupati Bondowoso, Drs. H. Amin Said Husni mengatakan, Beragam jenis produk kerajinan yang akan dikelola dari bambu ini. Seperti mebeler, aksesoris rumah tangga, bahkan aksesoris otomotif yang kian hari peluang pangsa pasar terbuka lebar dan sangat menjanjikan.
“Bambu menjadi kekayaan alam yang sangat melimpah. Banyak warga yang menggantungkan hidup menjadi perajin bambu. Dalam beberapa bulan belakangan ini, perkembangan kerajinan bambu di sejumlah desa di Bondowoso menunjukkan trend peningkatan” Ujar Amin Said Husni beberapa waktu yang lalu.
Pemkab Bondowoso sendiri telah menargetkan pengembangan hutan bambu seluas 23  hektare selama lima tahun ke depan. Karena tanaman bambu saat ini dinilai semakin langka secara nasional. Diharapkan, Bondowoso menjadi pendongkrak perekonomian masyarakat, melalui tanaman bambu.
“Kami bangga, karena Bondowoso telah di percaya dari pemerintah pusat untuk menjadikan Bondowoso sebagai daerah hutan bambu. Oleh karena itu kita akan melakukan penandatanganan Memorandum of  Understanding (MoU), sehingga ada ikatan kerjasama yang berkesinambungan antara Pemkab Bondowoso dengan Kemenhut RI “ Imbuhnya
Lanjutnya, Program ini nantinya dapat dijadikan program unggulan yang dapat menambah pendapatan anggaran daerah  (PAD), karena program ini memiliki masa depan yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah.
Pemkab sendiri, pihaknya lebih menekankan kepada pengembangan tanaman bambu, karena secara geografis Bondowoso sangat cocok dan berpotensi untuk pengembangan hutan bambu. Yang nantinya Kabupaten Bondowoso dapat menopang sebagai sentra bambu dunia, menghasilkan devisa negara dari ekspor bambu.
“Tanaman hutan bambu itu, tidak hanya memberikan devisa kepada negara, tapi bermanfaat mencegah erosi. Apalagi secara ekologis, akar bambu punya daya cengkeram kuat untuk mengikat air. Sehingga dapat mencegah banjir di hilir sungai,” tegasnya.
Selain itu, bambu tidak hanya dapat digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga. Serat bambu pun bisa diolah menjadi benang yang sangat kuat, untuk membuat baju, dan beberapa kegunaan lainnya.
“Karena keuntungan bambu sangat jelas. Asumsinya, dalam 1 hektare lahan, dapat ditanami 400 rumpun bambu, masing-masing terdiri lima batang bambu. Artinya, satu hektare lahan menghasilkan sekitar 2.000 batang bambu, harga satu rumpun Rp 20 ribu, kita tinggal mengalikan saja jumlah yang dihasilkan,”  Pungkasnya. [har]

Tags: